Jalur Gaza, SPNA - Menteri Kebudayaan Palestina membuka acara Festival Sinema Al-Quds Internasional di rumah pers Jalur Gaza, Rabu (07/10/2018).
Dr. Izuddin Salah menjelaskan bahwa Menteri Kebudayaan memilih 47 film yang akan ditampilkan dalam festival Sinema Al-Quds.
47 film tersebut berasal dari 14 negara seperti Mesir, Tunisia, Maroko, Aljazair, Libya, Irak, Sudan, Perancis, Burkina Faso, Bulgaria, Amerika Serikat, Suriah serta India.
“Menteri Kebudayaan menetapkan 3 panitia juri untuk memiliih film yang akan ditampilkan dalam festival tersebut, yaitu juri film dokumenter, layar lebar serta film hiburan.”
Salah menambahkan bahwa sesi ketiga dari festival tersebut akan diselenggarakan di Pusat Kebudayaan Palestina di Jalur Gaza pada 29 November mendatang bertepatan dengan hari Solidaritas untuk Palestina.
“Panitia telah mempersiapkan acara ini sejak tahun lalu demi mendukung pertukaran budaya antara industri hiburan dan layar lebar di Palestina dengan dunia internasional, ‘’ tambahnya.
“Sejarah Industri perfilman Palestina adalah sejarah bangsa Palestina itu sendiri. Dalam acara berikutnya kami akan mengundang delegasi dari berbagai negara,” tambahnya.
Salah menjelaskan bahwa pihak manajemen menyertakan mahasiswa dalam acara ini untuk membantu mengembankan potensi anak-anak muda Gaza yang berbakat dalam pembuatan film.
Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade Israel yang telah berlangsung selama lebih dari 11 tahun.
Di masa itu, Gaza hancur lebur akibat 3 perang besar tahun 2009, 2012 serta 2014 yang melumpuhkan seluruh sektor kehidupan di Gaza.
Situasi ini diperparah setelah Pemerintah AS bulan lalu menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.
Meskipun tekanan Israel demikian kuat, Jalur Gaza mampu mempertahanakan seni dan warisan budaya bangsa.
Dari Gaza muncul aktor seperti Muhammad Assaf yang digelari ‘’Cintanya orang Arab’’ serta sejumlah produser film yang diakui dalam industri layar lebar internasional.
(T.RS)
Abdel Hamid Akkila