WHO: Pandemi Corona Masih Jauh dari kata “Selesai”

WHO menyatakan keprihatinan atas tren peningkatan kasus di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin dan beberapa negara Asia.

BY Edited Tue,28 Apr 2020,10:41 AM

Jenewa

Jenewa, SPNA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Senin (27/04/2020), mengingatkan masyarakat bahwa pandemi virus corona masih jauh dari kata "selesai."

Dalam video konferensi pers, WHO menyatakan keprihatinan atas tren peningkatan kasus di Afrika, Eropa Timur, Amerika Latin dan beberapa negara Asia.

"Banyak kasus dan kematian di negara-negara di wilayah ini yang tidak dilaporkan," ujar sekretaris jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tedros membela peran WHO, yang oleh Presiden AS Donald Trump dituding berpihak pada Cina. Trump juga mengatakan bahwa AS menangguhkan pendanaan untuk organisasi tersebut.

"Kami tidak memiliki mandat apapun untuk memaksa negara-negara menerapkan apa yang kami sarankan pada mereka," lanjutnya. Dan, setiap negara bebas untuk menerapkan atau menolak saran tersebut.

"Mungkin, sebagai satu contoh, seperti yang Anda ingat, pada 17 Januari, kami mengumumkan tingkat tertinggi darurat global COVID-19," imbuhnya.

"Pada masa itu, hanya terdapat 82 kasus di luar Cina. Tidak ada kasus di Amerika Latin, tidak pula di Afrika. Hanya 10 Kasus di Eropa. Tidak ada kematian kasus kematian di seluruh dunia. Tidak ada," tegasnya.

"Dunia seharusnya mendengarkan WHO dengan seksama."

"Setiap negara," tuturnya, "bisa mencetuskan semua langkah-langkah kesehatan masyarakat yang mungkin dilakukan."

Dia menyarankan seluruh dunia untuk menerapkan pendekatan kesehatan masyarakat yang komprehensif dengan menemukan, menguji, menghubungkan dan melacak."

"Di depan kita terbentang jalan panjang, dan banyak pekerjaan yang harus dilakukan," katanya.

Pandemi ini telah menewaskan lebih dari 208.100 orang di seluruh dunia, dengan jumlah kasus berjumlah lebih dari 3 juta dan lebih dari 878.800 sembuh, menurut Johns Hopkins University yang berbasis di AS.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply