Ismail Haniyah:Perundingan Dengan Israel Harus Berujung Pembebasan

BY Rizky SyahputraEdited Mon,11 Jul 2016,06:38 AM

Ismail Haniyah: “Semua Perundingan Dengan Israel Harus Berujung Kepada Pembebasan Tawanan Rakyat Palestina.”

Gaza-SuaraPalestina- Wakil ketua Biro Politik Hamas, Ismail Haniyah menyatakan bahwa: “Kami tidak akan melepaskan tawanan Israel kecuali ada pertukaran tawanan Palestina.”

Pernyataan ini disampaikan oleh Ismail Haniyah dalam khutbah Idul Fitri di Lapangan di tengah kota Gaza dihadapan ratusan keluarga tawanan perang Israel. “Kami tidak pernah bersikap lemah dihadapan penjajah Israel terutama dalam perundingan tawanan perang. Hamas memiliki kemampuan dan harga diri dalam berunding terkait pertukaran tawanan dengan zionis Israel,  seperti yang terjadi tahun 2012 silam dalam pertukaran tawanan “Wafa’ al-Ahrar”. Ungkap Haniyah.

“Hamas tidak pernah melakukan penawaran terlebih dahulu dengan Israel, dan kami memiliki strategi dihadapan musuh sebelum pihak zionis menepati janjinya dalam kesepakatan sebelumnya. Yaitu melepaskan tawanan rakyat Palestina yang ada di penjara Israel.” Tambahnya.

“Kami tidak pernah terburu-buru dalam melakukan perundingan dengan penjajah Israel. Semua perundingan harus berujung kepada pembebasan tawanan rakyat Palestina yang ditahan oleh zionis.”

“Pasukan zionis Israel insya Allah tidak akan bisa masuk ke tanah Gaza. Hamas akan terus melindungi rakyat Palestina.”

Haniyah menyerukan kepada seluruh rakyat Palestina untuk menjaga persatuan dan kesatuan terutama faksi Hamas dan Fatah. “Saya juga meminta kepada presiden Mahmud Abbas untuk bisa menjadi mediator untuk menyatukan kedua faksi terbesar di Palestina ini.” Tuturnya.

“Saya tegaskan disini bahwa Hamas tidak pernah ingin mendirikan negara sendiri di Jalur Gaza, Gaza akan menjadi tawaran tertinggi bagi penjajah Israel.” Ungkap Haniyah.

“Gaza bisa mempertahankan dirinya dengan izin Allah, dari serangan musuh, kelaparan dan blokade selama puluhan tahun.”

Ismail Haniyah juga mengucapkan terimakasih kepada negara Turki yang telah meringankan beban rakyat Palestina dalam masa blokade, serta pemerintah Mesir yang telah membuka pintu perbatasan 9 hari selama bulan ramadhan dan telah membebaskan empat tawanan pemuda Palestina yang ditahan di Mesir.

“Saya juga mengapresiasi perjuangan rakyat Palestina di Tepi Barat, terutama di Dhaffah dan sekitarnya.”

“Para pemuda Palestina di Tepi Barat telah memahami arti perjuangan dan pembebasan al-Quds. Mereka bagian dari perjuangan yang juga akan ditulis dalam sejarah sebagai pahlawan dalam pembebasan tanah air Palestina dan Masjid al-Aqsha.”

“Kondisi ummat Islam di seluruh dunia akan tetap seperti ini apabila al-Quds masih terjajah oleh zionis Israel. Ummat Islam di seluruh dunia wajib hukumnya membantu perjuangan pembebasan tanah suci Palestina.”

 “Pertumpahan darah di negeri-negeri muslim harus segera dihentikan, aksi kekerasan yang terjadi selama ini dilakukan oleh musuh-musuh Dakwah dan Islam untuk melemahkan perjuangan kita. Seperti yang terjadi beberapa hari yang lalu atas aksi bom di masjid Nabawi di dekat makam Rasulullah SAW. Ini adalah bentuk pelecehan terhadap ummat Islam. Darah rakyat Palestina dan Turki juga tertumpahkan di bandara Istanbul.” Ungkap Ismail Haniyah dengan penuh semangat.

 

leave a reply
Posting terakhir