Yahudi Ekstremis di Khalil Ancam Akan Membunuh dan Mengusir Warga Palestina

Dilansir Rt Arabic Yahudi ekstremis berasal dari permukiman Kiryat Arba merangsek masuk ke lingkungan Palestina di Wadi el-Husein, Jum’at siang (04/07) . Mereka berteriak mengancam akan membunuh dan mengusir warga Palestina dari tanah air dan  merampas kediaman  warga.

BY Edited Sat,04 Jul 2020,02:45 PM

Khalil, SPNA – Sekelompok Yahudi ekstremis mengancam akan membunuh dan mengusir warga  Palestina di  kota Khalil.

Dilansir Rt Arabic Yahudi ekstremis berasal dari permukiman Kiryat Arba merangsek masuk ke lingkungan Palestina di Wadi el-Husein, Jum’at siang (04/07) . Mereka berteriak mengancam akan membunuh dan mengusir warga Palestina dari tanah air dan  merampas kediaman  warga.

Hal ini dilakukan setelah Perdana Menteri Israel menyatakan akan mencapalok 30% dari wilayah Tepi Barat dan Lembah Yordania ke wilayah Israel.

Netanyahu sebelumnya menyatakan berencana mencaplok 30% dari wilayah Tepi Barat pada pertengahan Juli mendatang sesuai dengan Kesepakatan Abad Ini yang diprakarsai Donald Trump. 

 

Rencana tersebut ditentang oleh Pemerintah Palestina, PBB dan Uni Eropa yang memandang bahwa hal ini  bertentangan dengan hukum  internaisonal.

 

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, telah mengambil langkah tegas dengan memutuskan kerjasama dengan pihak Israel. Termasuk diantaranya kerjasama dalam bidang keamanan.

 

Disaat yang sama Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh juga menegaskan bahwa Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) akan menarik kembali pengakuannya atas Israel jika Tel Aviv mencoba mengusik kemerdekaan Palestina dibatas wilayah yang disepakati 4 Juni 1967.

 

Di saat yang sama, Pelapor Khusus PBB Terkait HAM di Palestina, Micheal Lynk menyerukan agar mengambil langkah-langkah tegas  mencegah atau menghukum Israel jika mencaplok wilayah Palestina di  Tepi Barat.  Hal ini disampaikan beberapa hari setelah 1000 lebih anggota parlemen Eropa menandatangani petisi memprotes rencana Netanyahu tersebut, Reuters melaporkan (27/06).  

 

Lynk menyerukan Uni Eropa untuk memberikan peringatan keras dan mengambil langkah tegas, seperti sanksi ekonomi, komersial atau kemungkinan lainnya.

 

Sementara itu lebih dari 1.000 anggota parlemen dari seluruh Eropa  menandatangani petisi  menentang keras rencana koalisi pemerintahan Netanyahu- Benny Gantz terkait pencaplokan sebagian wilayah Tepi Barat.

 

Tercatat sebanyak  1.080 anggota parlemen dari 25 negara di Eropa melalui petisi tersebut memperingatkan "potensi bahaya" terhadap perdamaian di kawasan akibat aneksasi Israel. Lebih dari 240 penandatangan adalah legislator di Inggris. 

 

Petisi yang dikirim  ke Kementerian Luar Negeri Eropa, memperingatkan bahwa aneksasi sepihak Tepi Barat dapat berakibat fatal terhadap  prospek perdamaian Israel-Palestina sekaligus menentang norma undang-undang  internasional.

 

Sejak perang 1967, diperkirakan sebanyak 430.000 penduduk Yahudi tinggal di lebih dari 130 permukiman di  Tepi Barat yang ilegal berdasakan hukum internasional, namun  Washington dan Israel menolak hal ini.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir