Haniyeh: Israel Adalah Musuh, dan Kunjungan Normalisasi Tidak Akan Mengubah Fakta

"Kami menyatakan sikap umum Lebanon-Palestina yang menolak semua proyek yang menargetkan perjuangan Palestina,” lanjutnya. “Apalagi mengingat bahwa dasar-dasar masalah kita adalah konstanta yang sudah sangat jelas, serta garis merah yang tidak dapat dipisahkan dari Tanah Palestina, Yerusalem dan negara Palestina, hak untuk kembali, berikut kebebasan tahanan dan tawanan perang."

BY Edited Thu,03 Sep 2020,12:09 PM

Beirut, SPNA – Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh, pada Rabu (02/09), menggambarkan pendaratan pesawat Israel di Emirates sebagai peristiwa yang menyedihkan dan menyakitkan bagi setiap warga Palestina dan bangsa Arab yang merdeka, karena Israel bukan bagian dari solusi maupun bagian dari Timur Tengah.

"Israel adalah musuh, dan konsep ini harus tetap jelas bagi semua orang,” tegasnya. “Dan perjanjian serta kunjungan semacam itu tidak akan mengubah fakta sejarah dan geografis."

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Haniyeh dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri di Beirut. Dalam kesempatan tersebut, ia mengungkapkan solidaritas gerakannya dengan Beirut, terutama setelah tragedi ledakan yang terjadi di Pelabuhan Beirut Agustus lalu.

"Kami mengucapkan selamat kepada Presiden Nabih Berri atas keberhasilan meluncurkan lokomotif konsultasi untuk membentuk pemerintahan baru Lebanon, berharap Lebanon lebih stabil dan bersatu."

Haniyeh juga menyebutkan bahwa Lebanon yang kuat, bersatu, dan stabil adalah aset strategis untuk perjuangan Palestina.

"Saya berdiskusi dengan Presiden Nabih Berri tentang perkembangan politik di Palestina dan kawasan Arab pada umumnya, terutama Kesepakatan Abad Ini dan normalisasi yang diadakan antara entitas Zionis dan beberapa negara Arab."

"Kami menyatakan sikap umum Lebanon-Palestina yang menolak semua proyek yang menargetkan perjuangan Palestina,” lanjutnya. “Apalagi mengingat bahwa dasar-dasar masalah kita adalah konstanta yang sudah sangat jelas, serta garis merah yang tidak dapat dipisahkan dari Tanah Palestina, Yerusalem dan negara Palestina, hak untuk kembali, berikut kebebasan tahanan dan tawanan perang."

Dia juga menyebutkan bahwa kedua belah pihak telah bersepakat bahwa rakyat Palestina yang tinggal di Lebanon adalah tamu bagi Lebanon. “Kami menolak segala bentuk pemukiman kembali untuk rakyat Palestina di sini. Kamp-kamp kami di Lebanon akan tetap menjaga stabilitas dan keamanan Lebanon. Kamp-kamp ini tidak akan mencampuri urusan dalam negeri Lebanon dan tidak akan melakukan hal apapun yang dapat mengganggu stabilitas dan keamanannya.”

 

Di akhir sambutannya Haniyeh mengungkapkan apresiasi dan ucapan terima kasih sedalamnya kepada Nabih Berri dan pemerintah Lebanon atas kesediaannya menjadi tuan rumah pertemuan faksi Palestina, di balik segala tekanan dan kemalangan yang dialami Lebanon.

(T.NA/S: Palinfo

leave a reply
Posting terakhir