1200 Jamaah Palestina Gelar Shalat Jumat di Al-Aqsa

Dalam khutbah Jumat diadakan di Al-Aqsa, Syekh Muhammad Salim menyerukan perlunya persatuan dan solidaritas untuk menghindari segala fitnah. Khathib menekankan perlunya ikut serta dalam iring-iringan Masjid Al-Aqsa, untuk mempertahankannya dari rencana pendudukan yang sedang berlangsung.

BY Edited Sat,10 Oct 2020,05:25 PM

Yerusalem, SPNA 1200 jamaah Palestina melakukan sholat Jumat di Masjid Al-Aqsa pada Jumat (09/10), sementara pasukan pendudukan terus mencegah warga luar Kota Tua untuk sholat di sana dengan dalih penutupan komprehensif yang diberlakukan sempena hari raya Yahudi dan pencegahan pandemi Corona.

Hari ini merupakan jumat ketiga semenjak pasukan pendudukan menutup jalan menuju Kota Tua, menutup Gerbang Damaskus, dan mencegah jamaah memasuki Masjid Al-Aqsa.

Pasukan pendudukan memasang lusinan penghalang jalan, melakukan penggeledahan dan pemeriksaan ekstensif pada kartu identitas warga, serta mencegah mereka mengakses masjid.

Pelanggaran Israel ini memaksa warga untuk melakukan shalat Jumat jauh dari alun-alun Masjid Al-Aqsa, sementara pendudukan mengenakan denda terhadap puluhan warga Yerusalem di lingkungan Al-Misrara karena desakan mereka untuk mengadakan sholat di dekat Gerbang Damaskus.

Dalam khutbah Jumat diadakan di Al-Aqsa, Syekh Muhammad Salim menyerukan perlunya persatuan dan solidaritas untuk menghindari segala fitnah. Khathib menekankan perlunya ikut serta dalam iring-iringan Masjid Al-Aqsa, untuk mempertahankannya dari rencana pendudukan yang sedang berlangsung.

Penjajahan terus-menerus menargetkan warga Yerusalem khususnya para penjaga Al-Aqsa, menangkap mereka, mendeportasi dan mendenda. Semuanya dilakukan dengan tujuan menjauhkan warga Palestina dari Al-Aqsa, dan memuluskan proyek pemukiman yahudi mereka.

Dalam sebulan terakhir Al-Aqsa diserbu oleh 1580 pemukim yahudi. Serbuan tersebut merupakan salah satu dari efek seruan yang diterbitkan oleh kelompok perkuilan yahudi, yang mendesak semua ekstremis menyerbu Al-Aqsa dengan cara apapun, tak peduli dengan penutupan komprehensif yang ditetapkan oleh pemerintah ilegal mereka.

(T.NA/S: Palinfo) 

leave a reply