Pembakaran Masjid di Prancis Tak Mendapat Perhatian Serius

Beberapa hari terakhir ketegangan di Prancis meningkat pasca dukungan pemerintah atas penyebaran karikatur Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo.

BY Edited Mon,02 Nov 2020,09:26 AM

 

Paris, SPNA -Seorang warga Perancis dilaporkan mencoba membakar Masjid Turki di Prancis Minggu (01/11/2020).

Dilansir Rt Arabic, seorang tak dikenal mendatangi Masjid yang terletak di kota Chateaudun tersebut lalu menyiraminya dengan bensin. Api sempat menyala dan membakar bangunan Masjid namun  padam dengan sendirinya, seperti dilansir Organisasi Visi Nasional Islam Prancis (CMIG).

Pengurus Masjid melaporkan kasus tersebut dan pihak kepolisian Prancis telah melakukan pemeriksaan di lokasi. Polisi juga memeriksa kembali CCTV yang merekam kejadian untuk  penyidikan.

Sayangnya, upaya pembakaran Masjid ini tidak mendapatkan perhatian serius baik oleh media Prancis sendiri atau media internasional.

Beberapa hari terakhir ketegangan di Prancis meningkat pasca dukungan pemerintah atas penyebaran karikatur Nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo.

Tindakan Paris tersebut ditentang oleh negara dan tokoh Islam mancanegara termasuk Indonesia.

Majelis Hukama’ Al-Muslimin/ Muslim Council of Elders bahkan memutuskan untuk membentuk “Komisi Ahli Advokasi” yang dipimpin oleh Grand Syiakh Al-Azhar  untuk menggugat majalah Charlie Hebdo atas  kasus pelecehan terhadap Nabi Muhammad SAW serta membawa majalah Prancis tersebut ke meja hijau atas kasus pelecehan simbol Islam yaitu penyebaran karikatur Nabi Muhammad.

Muslim Elders juga menolak dalih kebebasan berekspresi sebagai pembenaran untuk menghina Nabi Muhammad SAW dan merusak kehormatan umat Islam.

“Kebebasan berekspresi harus didasari  tanggung jawab sosial yang tidak melanggar hak-hak orang lain serta tidak memperjual belikan agama di panggung politik  dan kampanye pemilu.”

Di saat yang sama Presiden Indonesia Joko Widodo juga mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina umat Islam.

“Kebebasan berekspresi yang melukai kehormatan kemurnian, kesucian nilai  serta simbol agama tak dapat diterima sampai kapanpun dan harus segera berhenti. Selain itu mengaitkan agama dengan aktivitas terorisme adalah kesalahan besar. Teroris tidak ada kaitan sama sekali dengan agama, “ ujar Jokowi.

 (T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir