Asosiasi Tahanan: Situasi Medis Penjara Pendudukan adalah yang Terburuk

Penjara Israel tidak menyediakan dokter spesialis, klinis medis terkesan sebagai klinik tiruan, kebiasaan mengulur waktu pemeriksaan dan tidak ada obat-obatan yang dibutuhkan para tahanan yang sakit adalah segelintir kondisi yang dikeluhkan para tahanan Palestina di penjara Israel.

BY Edited Sun,22 Nov 2020,10:43 AM

Ramallah, SPNA - Asosiasi Tahanan Palestina dalam pernyataannya pada Sabtu (21/11/2020) mengatakan, "Situasi medis di dalam penjara pendudukan Israel adalah yang terburuk bahkan sejak awal masa pendudukan, dan administrasi penjara pendudukan sangat lihai dalam menetapkan aturan dan rekayasa kriminal untuk membunuh tahanan di dalam sel mereka."

Menurut asosiasi berkenaan, tidak ada dokter spesialis yang ditugaskan di penjara tersebut.

"Yang ada hanya dokter umum, dan mereka tidak memberikan pengobatan medis apapun selain obat penghilang rasa sakit. Bahkan, terkadang mereka memberikan pil tidur kepada orang-orang dengan penyakit kritis agar tetap tidur dan tidak mengganggu mereka."

Asosiasi tersebut menyatakan bahwa proses pemeriksaan kesehatan di dalam lapas dilakukan dari balik jendela besi yang memisahkan narapidana yang sakit dari dokter, menyebutkan bahwa cara ini merupakan cara yang menyimpang dalam pemeriksaan kesehatan serta melanggar semua undang-undang, peraturan dan aturan yang dikeluarkan oleh serikat dokter, menyebabkan para dokter tidak mampu melakukan diagnosa penyakit dengan benar.

Selain itu, para tahanan bahkan melihat klinik medis penjara sebagai klinik tiruan, yang hanya diketahui telah disertifikasi oleh lembaga hak asasi manusia internasional, terutama Palang Merah. Disebutkan bahwa obat-obatan yang dibutuhkan para tahanan tidak tersedia di penjara, dan hanya bisa diakses melalui Palang Merah.

Asosiasi Tahanan Palestina juga memperingatkan kebiasaaan mengulur-ulur waktu dengan kata-kata manis oleh administrasi penjara untuk membungkam erangan tahanan yang terluka dan sakit. Mereka menjanjikan kepada pasien untuk membawa mereka ke rumah sakit, tanpa ada kepastian kapan datang masanya.

Pihak administrasi penjara juga disebutkan menahan obat-obatan yang diperlukan untuk pasien sebagai tindakan hukuman bagi para tahanan.

Selain itu, para tahanan yang sakit dan terluka juga mengeluh akan efek dari alat pengacau yang dipasang di penjara terhadap status kesehatan para tahanan.

Para tahanan melaporkan bahwa pengoperasian perangkat ini dilakukan dengan kecepatan yang sangat tinggi, menyebabkan para tahanan merasa pusing dan sakit kepala yang parah. Sakit kepala tersebut diyakini merupakan efek dari kanker yang dipicu oleh alat pengacau berkenaan.

Lembaga ini juga menyampaikan keluhan para tahanan mengenai kotoran di penjara. Baunya yang tidak sedap tentu saja mempengaruhi status kesehatan para tahanan yang sakit, terutama mereka yang menderita nyeri dada, serangan jantung serta kulit kulit sensitif yang terganggu oleh serangga yang menyebar akibat kotoran tersebut.

Penyebaran debu dan dingin di malam hari juga semakin memperburuk kondisi kesehatan narapidana, terutama mereka yang menderita luka tembak dan pecahan peluru di anggota badan. Kondisi tersebut mengharuskan mereka untuk menghangatkan anggota yang terluka tersebut dengan cara apapun yang ada.

(T.NA/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir