Asosiasi Tahanan Palestina: Jumlah Tahanan Terinfeksi COVID-19 di Penjara Israel Terus Bertambah

Lembaga ini memperingatkan bahwa kelompok perlawanan Palestina tidak akan tinggal diam atas penderitaan dan kehidupan para tahanan Palestina di penjara Israel, yang seharusnya menjadi tanggung jawab penuh pihak pendudukan.

BY Edited Thu,04 Feb 2021,02:45 AM

Gaza, SPNA - Asosiasi Tahanan Nasional dan Pasukan Islam Palestina, Selasa (02/02/2021), menggelar konferensi pers terkait perkembangan terkini tahanan Palestina yang mendekam di penjara-penjara Israel. Terutama, dengan semakin meningkatnya jumlah mereka yang terinfeksi COVID-19. Digelar di depan Markas Besar Komisi Independen, di sebelah barat Kota Gaza, kegiatan ini turut diorganisir oleh Komisi Independen Hak Asasi Manusia.

Profesor Zaki Dabbash, koordinator Asosiasi Tahanan, mengatakan bahwa jumlah tahanan Palestina yang terinfeksi COVID-19 di penjara Israel mendekati 400 orang, pasca pengumuman terkini tentang 17 kasus infeksi baru yang tercatat di penjara Negev.

Dabbash menyerukan dukungan masyarakat, hukum, media elektronik Palestina, Arab dan internasional, untuk mengungkap dan menyoroti kejahatan pendudukan Israel dan para pemimpinnya terhadap tahanan Palestina.

Pada saat yang sama, Dabbash juga menyerukan kepada para intelektual, ahli hukum, serta penulis Arab dan Muslim untuk mempraktikkan peran nyata mereka dalam menyoroti kisah nyata korban kejahatan pasukan pendudukan Israel.

Ia menuntut Otoritas Nasional Palestina untuk mengambil tindakan nyata dengan membuat dan melengkapi file-file kejahatan pendudukan yang merenggut nyawa 226 tahanan Palestina. File-file ini nantinya bisa digunakan oleh Otoritas Palestina untuk memperkarakan para penjahat perang Israel di pengadilan internasional. Ia juga berharap agar organisasi dan lembaga kemanusiaan internasional agar mengambil peran dalam memberikan perlindungan kepada tahanan Palestina.

Dabbash memperingatkan keseriusan kondisi yang dialami oleh para tahanan Palestina di dalam penjara pendudukan Israel. Ia menyatakan bahwa kelompok perlawanan Palestina tidak akan tinggal diam atas penderitaan dan kehidupan mereka, yang seharusnya menjadi tanggung jawab penuh pihak pendudukan.

Jumlah narapidana di penjara Israel yang terinfeksi COVID-19 terus meningkat dari hari ke hari. Kelalaian medis dan penolakan pendudukan Israel untuk memvaksinasi mereka disinyalir sebagai pemicu peningkatan ini, yang tentu saja membahayakan nyawa mereka. Terlebih, bayak dari para tahanan yang memiliki penyakit bawaan, kelompok lansia dan anak-anak yang sangat rentan.

Pada 17 Januari lalu, Dinas Penjara Israel berjanji akan mulai menjalankan vaksinasi COVID-19 terhadap semua tahanan, termasuk warga Palestina, menyusul desakan dari kelompok-kelompok hak asasi manusia, pejabat Palestina dan jaksa agung Israel.

Saat ini, sekitar 700 tahanan Palestina penjara Israel berada dalam kondisi sakit. Termasuk di antara mereka 300 orang sedang berjuang melawan penyakit kronis.

(T.NA/SPNA/ Nuruddin Jamal Al-Harrazin)

leave a reply
Posting terakhir