Al-Quds, SPNA – Pemerintah Israel mempercepat langkah ekspansi permukiman Yahudi di kota suci Al-Quds. Langkah ini bertujuan untuk mengambil alih kota suci tersebut dan menjadikannya sebagai kota Yahudi.
Diantara proyek terbesar tersebut adalah rencana pembangunan gedung pencakar langir di wilayah Bukit Prancis (Giv’at Shapira).
Israel mengambil alih 2.500 meter lahan Palestina untuk membangun gedung tersebut.
Peniliti urusan Al-Quds, Fakhri Abu Diyab kepada surat kabar Palestina, Safapost, Rabu (09/12/2020), menerangkan bahwa Lembaga Perencanaan Israel meresmikan proyek pembangunan gedung pencakar langit d Bukit Prancis, yang terletak di antara Universitas Ibrani “Hadasa” dan distrik Essaweya.
Tinggi gedung ini akan mencapai 913,8 meter dengan 30 tingkat serta memiliki kantor, swalayan, hotel dan tempat hiburan.
Meskipun demikian rencana ini ditentang ratusan warga Israel yang tinggal di bukit Prancis. Mereka beralasan karena pembangunan gedung selain merubah pemandangan kota juga mempengaruhi infrastruktur di lokasi serta menambah kemacetan.
Di saat yang sama Fakhri Abu Diyab mengatakan bahwa proyek ini akan mengubah karakteristik kota suci Al-Quds yang merupakan kota sejarah bagi umat beragama.
“Proyek ini akan membuat Al-Quds dikelilingi gedung-gedung besar dan menghalangi pemandangan Masjid Al-Aqsa serta menambah populasi Yahudi di lokasi. Selain merubah karakteristik kota Al-Quds yang sebelumnya merupakan kota peradaban dan sejarah.”
Menurutnya, pembangunan gedung pencakar langit adalah salah proyek terbesar Israel untuk mengubah Al-Quds menjadi kota modern seperti di negara-negara besar.
“Kita akan melihat berbagai proyek Yahudisasi di Masjid Al-Quds sebelum ditutup untuk umat Islam. Israel tidak bisa mengancurkan kota suci Al-Quds, karena itu mereka berupaya menyembunyikan simbol kota ini, yaitu Al-Aqsa,” tambahnya.
(T.RS/S:Safapost)