Ketua Partai Mira-25 Interogasi PM Yunani Terkait Pengakuan Negara Palestina

Perdana Menteri Yunani, Varoufakis menyinggung deklarasi permanen pemerintah Yunani tentang komitmen Yunani terhadap hak-hak nasional rakyat Palestina.

BY Edited Tue,26 Jan 2021,01:54 PM

Athena, SPNA - Ketua Partai progresif Mira-25, Yannis Varoufakis, Senin (25/01/2021), mengarahkan interogasi dan pertanyaan dalam parlemen Yunani kepada Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis, terkait pengakuan resmi Yunani terhadap kemerdekaaan Palestina.

“Tahun 2021 ini bertepatan dengan dua abad  revolusi Yunani yang menyebabkan kemerdekaan Yunani. Kita tidak hanya mengingat pengorbanan para pejuang revolusi kita pada tahun 1821, tetapi juga pentingnya masalah pembebasan dan kebebasan bagi orang lain di dunia ini yang terus berada dalam ketertindasan dan tanpa kebebasan,” ujar Varoufakis.

Dalam pertanyaan dan pernyataan sikap terhadap Perdana Menteri Yunani, Varoufakis menyinggung deklarasi permanen pemerintah Yunani tentang komitmen Yunani terhadap hak-hak nasional rakyat Palestina.

“Kelanjutan dari kebijakan sistematis kolonialisme yang dilakukan pemerintah Israel dan tidak melaksanakan apa yang telah ditandatangani dalam perjanjian sebelumnya dengan Palestina merupakan hambatan utama untuk mencegah pembentukan negara Palestina yang merdeka secara total," ungkap Varoufakis.

Varoufakis juga menyinggung kebijakan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Donald Trump melalui apa yang disebut oleh Trump sebagai rencana perdamaian. Menurut Varoufakis, pada kenyataannya kebijakan tersebut adalah penahbisan prinsip rasisme dan apartheid yang dilakukan Israel.

“Kita membutuhkan upaya untuk mengakui Negara Palestina untuk melindungi peluang yang tersisa untuk perdamaian dan stabilitas (di kawasan tersebut),” ujar Varoufakis.

Varoufakis menuntut Perdana Menteri Yunani segera merespon pengakuan resmi negara Palestina. Ia juga menyinggung peran pemerintah Yunani dalam penadatangan perjanjian kerja sama militer dan energi dengan Israel, yang menurutnya tidak mencerminkan keseimbangan kebijakan Yunani tanpa proses pengakuan negara Palestina dan tidak berdiri dalam solidaritas perjuangan rakyat kecil untuk hak nasional dan negara yang merdeka.

“Proses interogasi dan pertanyaan kepada perdana menteri ini sesuai dengan keputusan Parlemen Yunani secara khusus, melalu suara bulat oleh para anggotanya pada Desember 2015, saat Presiden Mahmoud Abbas berkunjung ke Yunani dan menyampaikan pidatonya di hadapan anggota Parlemen,” sebut Duta Besar Palestina untuk Yunani, Marwan Tobasi.

Marwan Tobasi menyebutkan bahwa saat ini ada kebutuhan mendesak untuk pengakuan negara-negara dunia lainnya yang belum mengakui negara Palestina dan dukungan terhadap solusi dua negara pada perbatasan tahun 1967 yang diadopsi oleh Yunani.

Marwan Tobasi berterima kasih kepada ketua partai Mira 25, Yanis Varoufakis, dan wakilnya, Sophia Sakurava, yang saat ini memegang kewarganegaraan Palestina berdasarkan keputusan Presiden Negara Palestina, atas dukungan mereka terhadap perjuangan dan kemerdekaan Palestina.

(T.NA/S: Khbr Press)

leave a reply