Larangan Memposting Ulang Artikel Berisi Tulisan Mantan Perdana Menteri China

Partai Komunis yang berkuasa akhir-akhir ini telah berupaya untuk memperketat kontrol penggunaan Internet yang membahas sejarah negara. Internet tunduk pada kontrol ketat dalam rangka menjelang perayaan seratus tahun berdirinya Partai Komunis China pada Juli mendatang.

BY Edited Wed,21 Apr 2021,10:58 AM

Beijing, SPNA - Perusahaan internet China telah melarang penggunanya memposting ulang artikel panjang yang ditulis oleh mantan Perdana Menteri, Wen Jiabao untuk berkabung atas mendiang ibunya pada Selasa (20/04). Tindakan sensor yang tidak terduga terhadap seorang anggota terkemuka dari Partai Komunis yang berkuasa.

Artikel di mana Wen berduka atas kematian ibunya yang baru saja meninggal  diterbitkan dalam mingguan "Macao Herald" pada Jumat (16/04) dan diterbitkan di akun publik di aplikasi "WeChat" China pada Sabtu (17/04) tapi segera dilarang untuk dipublikasikan kembali.

Tulisan yang berpengaruh itu memuat rincian penderitaan ibu Wen selama kekacauan di Tiongkok, termasuk Perang Tiongkok-Jepang Kedua dan pembersihan politik Revolusi Kebudayaan.

Tulisan tersebut tidak secara langsung membahas iklim politik saat ini di China. Dia mengatakan: "Saya percaya bahwa China harus menjadi negara keadilan dan integritas yang menghormati keinginan rakyat, kemanusiaan dan sifat manusia."

Partai Komunis yang berkuasa akhir-akhir ini telah berupaya untuk memperketat kontrol penggunaan Internet yang membahas sejarah negara. Internet tunduk pada kontrol ketat dalam rangka menjelang perayaan seratus tahun berdirinya Partai Komunis China pada Juli mendatang.

Minggu lalu, cabang dari Internet Watchdog meluncurkan hotline untuk melaporkan komentar ilegal yang mengacaukan pencapaian partai dan menyerang para pemimpin negara.

Tidak jelas bagian mana dari artikel Wen Jiabao yang membutuhkan tindakan ini.

(T.NA/S: RT Arabic)

leave a reply