Press Release Kemenkes Palestina: Rumah Sakit Gaza Membutuhkan Obat-obatan Demi Menyelematkan Warga Palestina Korban Agresi Israel

Agresi Israel terhadap Gaza telah menyebabkan 197 gugur, 58 diantara mereka adalah anak-anak, 34 wanita dan 15 lansia. Sementara lebih dari 1.253 warga mengalami luka-luka.

BY Edited Mon,17 May 2021,04:59 PM

Jalur Gaza, SPNA – Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan perkembangan terkini di Jalur Gaza menyusul agresi Israel yang masih berlanjut selama tujuh hari berturut-turut.

Dalam Press Release yang diunggah melalui Facebook resmi, Ahad malam (16/05/2021) Kemenkes mengatakan: “Penjajah Israel masih terus melancarkan serangan brutal menargetkan warga sipil tak berdosa. Tindakan ini membuat Israel resmi mendaftarkan diri sebagai pelaku kejahatan perang terorganisir.”

Kemenkes melanjutkan bahwa agresi Israel terhadap Gaza telah menyebabkan 197 gugur, 58 diantara mereka adalah anak-anak, 34 wanita dan 15 lansia. Sementara lebih dari 1253 warga mengalami luka-luka.

“Dunia pagi ini terkejut dengan pembantaian massal Israel terhadap warga tak berdaya yang berlindung di dalam rumah, dimana Israel memuntahkan roket penghancur, mengubah jasad anak-anak menjadi potongan-potongan yang sulit dibedakan satu sama lain.”

“Jumlah korban dalam pembantaian kemanusiaan hari ini mencapai 42 syahid  dan lebih dari 50 korban luka-luka, diantara mereka adalah dua paramedis terbaik yaitu: Dr. Mu’in Al-Alul, dan Dr. Ayman Abu al-Aouf.”

Menurut Kemenkes Gaza, pembunuhan warga sipil dan paramedis menyingkap wajah buruk penjajah yang tidak lagi dapat menyembunyikan kebusukannya meski dengan berbagai cara.

“Hari ini kita dapat melihat perbedaan nyata antara warga Palestina dan penjajah Israel. Warga Palestina mendedikasikan diri mereka untuk kemanusiaan dan kebaikan, sementara penjajah Israel menggunakannya untuk pengkhianatan dan pembunuhan. Selama seminggu penuh pasukan Israel menargetkan institusi kesehatan di Gaza dan menghancurkan jalan menuju kesana.”

“Israel melalui pasukannya juga menargetkan ambulans dan menghalangi akses paramedis untuk mengevakuasi korban. Lebih dari itu Israel juga mempersulit paramedis melaksanakan tugas bahkan membunuh mereka. Para pasien tidak diberikan akses untuk mendapatkan perawatan memadai bahkan bagi wanita hamil dan pasien penyakit kronis.”

“Serangan brutal Israel berdampak buruk terhadap seluruh lini di Gaza. Israel  menghancurkan perumahan sipil, sekolah, tempat ibadah, jalan raya, pertanian, ekonomi, gedung media, bahkan gedung pemerintah.”

“Gempuran roket Israel membuat infrastruktur seperti saluran air dan  pembuangan limbah rusak. Hal ini akan mempengaruhi keamanan lingkungan dan kesehatan masyarakat.”

“Agresi Israel juga menyebabkan 40.000 warga mengungsi ke lokasi penampungan aman setelah rumah mereka menjadi incaran roket Israel, sayangnya hal ini membuat mereka rentan terhadap penyebaran penyakit dan virus di tengah pandemi Corona.”

Agresi yang masih terus berlanjut dan runtuhnya fasilitas dan pusat pelayanan dasar, menyebabkan institusi kesehatan Gaza menghadapi bahaya.

Kemenkes Gaza harus bekerja keras menangani banyaknya korban jiwa dan luka-luka namun di saat yang sama kami juga menghadapi resiko penularan virus secara massal.

Oleh karena itu, Kemenkes Gaza menuntut hal berikut:

1. Perlunya menghentikan agresi Israel terhadap Gaza serta mengadili pihak-pihak yang terlibat dalam  pembantaian warga tak berdosa.

2. Mengakhiri blokade terhadap Gaza yang melumpuhkan seluruh lini kehidupan, terutama sektor kesehatan.

3. Membuka jalur perbatasan distiribusi obat-obatan serta peralatan medis penting yang dibutuhkan rumah sakit Gaza.

4. Menyerukan lembaga internasional memberikan perlindungan penuh terhadap institusi serta petugas kesehatan.

5. Mendistribusikan obat-obatan serta peralatan medis secepat mungkin untuk menyelematkan korban.  

Kami dengan tulus berterima kasih kepada dunia internasional yang mendukung hak-hak bangsa Palestina dan sektor kesehatan serta mengucapkan terima kasih kepada yayasan yang membantu mendukung Lembaga Kesehatan Palestina dalam menghadapi agresi Israel, juga kepada paramedis yang mewakafkan hidupnya demi menyelamatkan hidup para korban.

(T.RS/S: Kemenkes Gaza)

leave a reply
Posting terakhir