Turki: Kita akan Terus Menuntut Israel di Setiap Forum Internasional

Turki sangat menyayangkan sikap Israel yang tidak memegang janji gencatan senjatanya. Belum genap 24 jam perjanjian letak senjata ditandatangani, Zionis Israel kembali menyerang jemaah shalat jumat di Masjid Al-Aqsa.

BY Edited Sat,22 May 2021,03:27 PM
Sumber Gambar: Hurriyet.

Ankara, SPNA - Pemerintah Turki, Sabtu (22/05/2021), mengatakan bahwa negara tersebut akan terus menekan Israel di setiap forum internasional untuk bertanggung jawab atas penindasan yang dilakukan terhadap warga Palestina.

Kepala Departemen Komunikasi Pemerintah Turki, Fahrettin Altun, dalam sebuah pernyataannya mengatakan bahwa Turki mengecam dengan keras aksi militer Israel yang menembaki jemaah shalat Jumat di Masjid Al-Aqsa.

Menurutnya apa yang dilakukan Israel telah menunjukkan jati diri dari negara Yahudi itu yang selalu mengingkari perjanjian. Pasalnya, pada Jumat dini hari, Hamas dan Militer Israel (IDF) baru saja sepakat untuk menandatangani surat gencatan senjata.

Altun mengatakan bahwa Turki akan selalu berada di belakang Palestina. Negara Erdogan tersebut juga disebutkan akan terus memantau sejauh mana Israel mampu menaati perjanjian gencatan senjata.

Perlu diketahui, bahwa militer Israel (IDF), Jumat (21/05/2021), kembali memasuki Masjid Al-Aqsa dan menyerang jemaah shalat Jumat dengan bom suara.

Dikutip dari media resmi Palestina, Maannews, bahwa militer Israel kembali memasuki pelataran Masjid Kubah Batu dan menyerang warga yang baru saja melaksanakan shalat Jumat. Mereka juga menyerang warga yang berkumpul di tangga Masjid Kubah Batu dan meneriakkan perlawanan terhadap Israel.

Dari militer Israel, ratusan jemaah shalat jumat disebutkan melakukan aksi lampar batu ke arah tentara Yahudi yang berada di pelataran Masjid Al-Aqsa. Hal itu lantas memancing IDF untuk membalas dan membubarkan jemaah dengan tembakan bom suara. Dikutip dari Arabic.rt.com.

Padahal beberapa waktu sebelumnya pejuang Palestina di Gaza dan militer Israel baru saja menyepakati gencatan senjata, Jumat dini hari (21/05/2021). Tawaran letak senjata dari Mesir tersebut datang setelah kedua belah pihak terlibat jual beli serangan sengit selama 11 hari, sejak Senin (10/05/2021) lalu.

(T.HN/S: Arabic.rt.com)

leave a reply