Tiga Puluh Tahun Atlet Arab Jadikan Israel Bahan Lelucon di Kancah Olah Raga Internasional, Ini Catatanya

Salah satu misi Israel untuk menguatkan keberadaannya di Timur Tengah adalah meyakinkan negara Arab agar mau menjalin hubungan diplomasi serta mengakui keberadaannya sebagai negara. Meski nampaknya sudah mulai membuahkan hasil di tingkat pemerintahan, tapi bagaimana dengan masyarakat Arab sendiri? Sudahkah mereka melupakan dosa Israel di Palestina? Berikut catatan "tiga puluh tahun Atlet Arab Jadikan Israel sebagai bahan lelucon di kancah olah raga internasional.

BY Edited Sun,01 Aug 2021,01:19 PM

Doha, SPNA - Atlet judo asal Aljazair Fethi Nourine (30 tahun) dan Abdur Rasul asal Sudan, beberapa hari lalu menarik diri dari kompetisi Olimpiade Tokyo 2020, karena harus berduet dengan atlet berkebangsaan Israel. Kisah seperti ini bukan pertama kali terjadi di dunia olah raga.

Aksi pengunduran diri para atlet ketika dipertemukan dengan duta Israel sudah terjadi sejak tahun 1991.

Salah satu media Israel Yedioth Ahronoth, ketika menanggapi fenomena tersebut menuliskan, "Arab telah menjadian kita sebagai lulucon ketika mereka menolak bermain dengan atlet kita, terdapat banyak sekali kertas dan tinda perjanjian damai, namun di mata atlet Arab, negara Israel tidak pernah ada."

Bermula dari Aljazair

Pada tahun 1991, jawara judo benua Afrika berasal dari Aljazair, Meziani Dahmani, menolak terlibat pada ajang Kejuaraan Judo Dunia di Barcelona. Keputusan itu ia ambil setelah undian babak pertama menempatkannya bersama pesaing dari Israel. Hal yang sama kembali ia lakukan pada Olimpiade tahun 1992 di Spanyol.

Nader El-Sayed mantan penjaga gawang timnas Sepak bola Mesir, ketika berkarir di Club Brugge, menolak untuk bermain dalam laga putaran pertama Liga Champion tahun 1999-2000, karena bertemu dengan Klub Israel, Hapoel Haifa. Ketika itu ia hanya mau datang ke Israel sebagai pemain cadangan.

Kapten Ahmed Hassan, pemain bola profesional Mesir, yang saat ini berprofesi sebagai pundit untuk channel ONTime Sports, pernah menolak tawaran bergabung dengan Klub Galatasaray tahun 2003. Padahal kontrak resminya dengan Genclerbirligi S.K. telah habis saat itu. Ia keberatan karena terdapat pemain Israel di skuad tim yang bermarkas di Kota Istanbul itu.

Kembali ke olah raga Judo, atlet Aljazair lainnya, Omar Rebahi, juga menolak berduat dengan pesaing dari Israel dalam Kejuaraan Judo Dunia 2003.

Tahun 2009, Marouane Chamakh, pemain bola profesional Maroko, absen dalam pertandingan yang mempertemukan  tim yang ia bela ketika itu, Bordeaux, dengan klub Israel Maccabi Haifa.

Pada Oktober 2011, pegulat wanita Aljazair, Maryam Ben Musa, menarik diri dari Kejuaraan Dunia yang diadakan di Italia, karena harus berlaga melawan atlet Israel Shahar Levi.

Mundur di Partai Final

Pemain angger Tunisia, Azza Besbes, juga merelakan medali emas dalam Kejuaraan Anggar Dunia di Catania, Italia, tahun 2011. Di partai final ia bertemu dengan atlet Israel Noam Mertz. Saat ditanya tentang asalan di balik aksinya tersebut, ia mengatakan, "Ini demi anak-anak Palestina."

Dalam Kejauaraan Dunia Taekwondo pada Mei 2011 di Gyeongju, Korea Selatan, atlet Aljazair Zakaria Chenouf, menolak tampil melawan utusan Israel Adam Sagir. Ia keluar dari kompetesi ketika masih di putaran awal kejuaraan.

Sedangkan Ramadan Darwish, atlet judo Mesir, berulang kali menolak bersalaman dengan atlet Israel seperti yang terjadi pada Juni 2011.

Pada tahun 2012, di perempat final Grand Prix Judo di Jerman, Darwish menolak berjabat tangan dengan lawannya, Eric Zaevi, yang juga diulangi oleh Darwish pada tahun 2015 dalam tahap persiapan untuk Kejuaraan Grand Slam Judo yang diadakan di Baku, Azerbaijan.

Pada Desember 2018, Darwish juga menolak berjabat tangan dengan saingannya, Petar Belchik, dan ketua Federasi Judo Israel, Moshe Fonte.

Pada tahun 2012, kehebohan sempat terjadi setelah tim hoki Mesir mengumumkan penolakannya untuk bermain melawan Israel, dalam Kejuaraan Hoki Dunia, yang diadakan di Uruguay.

Pada tahun yang sama, atlet judo Mesir Ahmed Awad mengundurkan diri melawan atlet Israel Til Blacker, pada Kejuaraan Dunia di Austria.

Februari 2012, di Kejuaraan Judo Dunia di Dusseldorf, Jerman, Ali Khasrouf Yaman (peringkat 62 di dunia) menolak untuk meladeni lawannya dari Israel di  60 kilogram.

Di kejuaraan Rumania Terbuka 2012 untuk Penyandang Cacat, atlet Kuwait  Awad Al-Harbi, juara tenis meja penyandang cacat, mengundurkan diri di semi-final, menolak untuk bermain dengan lawannya dari Israel, Jiva Liran.

Masih dari Kuwait, dan pada tahun 2013, pemain taekwondo Abdullah Al-Farhoud, mengundurkan diri dari Kejuaraan Internasional Swedia, setelah ia menolak untuk menghadapi pemain Israel, dalam kompetisi putaran kedua turnamen.

Pada Juni 2013, atlet wanita Mesir Inas Youssef menolak berjabat tangan dengan pegulat Israel Eliana Kartic, yang mengalahkan pegulat Mesir di kejuaraan Grand Prix.

Aboutrika dan Muhammad Salah

Di babak penyisihan ketiga, untuk Liga Champions 2013, bintang Liverpool Muhammad Salah menolak berjabat tangan dengan pemain Maccabi Tel Aviv, ketika dia masih menjadi pemain  Basel. Katika itu ia berpura-pura sedang mengikat untuk menghindari bersalaman. Di akhir pertandingan Salah bergegas ke ruang ganti tanpa berjabat tangan atau berganti baju dengan salah satu pemain tim Israel, seperti yang biasa dilakukan oleh pemain bola.

Pada Maret 2014, pemain taekwondo Saudi Fahd Al-Samih mengundurkan diri dari babak 32 besar kualifikasi Youth Olympics di China, yang diadakan di Taiwan, karena dipertemukan dengan pemain Israel.

Pada Agustus 2014, pemain tenis wanita Mesir Alaa Saad menolak berjabat tangan dengan rekannya dari Israel yang berhasil ia kalahkan, Nicole Trosman.

Dalam kejuaran gulat di Rumania, pegulat Mesir Abdel Latif Manea mengalahkan pemain Israel Nawar Garilashvili dan juga menolak berjabat tangan dengannya di Kejuaraan World Youth Championship pada Agustus 2014 di Kroasia.

Muhammad Abu Trika, mantan bintang tim nasional Mesir, menolak untuk berpartisipasi dalam pertandingan persahabatan dengan bintang dunia yang dijadwalkan pada September 2014, atas undangan Paus Vatikan. Hal itu disebabkan keikutsertaan Yossi Benayoun dari Israel. Ia hanya mengomentari penolakan dengan mengatakan: "Kami sedang mendidik generasi."

Pada tahun 2015, bintang Maroko Younes Belhanda, pemain dari klub Rusia Dynamo Kyiv, menolak untuk melakukan perjalanan ke Israel dengan timnya, dan mengaku sakit untuk menghindari kemungkinan menjatuhkan hukuman padanya dari Asosiasi Sepak Bola Internasional (FIFA) karena mencampurkan olahraga dengan politik.

Pada 2015, juara judo Libya, Muhammad Al-Hadi Al-Kwaish, mengundurkan diri dari kejuaraan dunia di Kazakhstan, setelah undian untuk kompetisi berat 60 kilogram melibatkannya dengan pemain Israel.

Pada tahun 2016, tim bola gawang nasional wanita Aljazair memutuskan untuk mundur dari Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, setelah diundi melawan tim nasional Israel.

Di turnamen yang sama, pada kelas di atas 100 kg , atlet judo Mesir, Islam El Shehaby, lebih memilih menanggung teguran dari Komite Olimpiade, daripada berjabat tangan dengan lawan Israelnya, Ori Sasson, setelah kalah darinyadan tereliminasi dari turnamen di babak pertama.

Pada tahun yang sama, atlet judo Mesir Ahmed Waheed menolak berjabat tangan dengan pemain Israel di Grand Prix Jerman.

Pada Kejuaraan Catur Dunia, Rumania 2016, pemain Tunisia Mohamed Hamida (10 tahun) memutuskan untuk mundur, menolak untuk bertemu dengan pemain Israel.

Pada Kejuaraan Judo Internasional di Abu Dhabi 2017, Aziza Shakir dari Maroko menolak untuk menyapa pesaingnya dari Israel, Shira Rishoni, dan mundur segera setelah pertarungan mereka berakhir.

Hal itu lantas mendorong para pemain judo Israel untuk mengganti pakaian olahraga mereka yang bertuliskan inisial Israel "ISR" dan menggantinya dengan “IJF" merujuk kepada Federasi Judo Internasional.

Dalam Kejuaraan Judo Dunia yang diadakan di kota Agadir, Maroko, tahun 2018, pegulat Aljazair Amina Belkadi, jawara Afrika dengan berat kurang dari 63 kilogram, lebih memilih untuk mundur dari turnamen setelah dipaksa melawan pemain Israel.

Juga pada tahun 2018, pemain catur Aljazair Sabrina Latrash mengundurkan diri dari Kejuaraan Catur Dunia yang berlangsung di Georgia, setelah ia berpapasan dengan Alexandrova Alexandra dari Israel di babak kelima kompetisi.

 

Merelakan Medali Emas demi Palestina

Pada Kejuaraan Dunia Muaiy Thai Boran 2019 di Thailand, petarung Lebanon berusia 23 tahun Youssef Abboud lebih suka mengorbankan medali emas, dan memutuskan untuk mundur, dari pada menghadapi pemain Israel.

Pemain tim nasional Irak Ali Al-Kinani, juga memutuskan mundur dari turnamen yang sama, setelah undian semifinal mempertemukannya dengan lawan Israel.

27 Agustus 2019, atlet judo Aljazair Fathi Norine, pada putaran ketiga Kejuaraan Judo Dunia di Jepang, menolak untuk menghadapi lawannya dari Israel, Botbul Tahar.

Pada Kejuaraan Tinju Internasional 2019, yang diadakan di Rusia, dengan berat kurang dari 69 kilogram, dan setelah undian memilihnya untuk menghadapi pemain Israel, petinju Tunisia Mayssa Al-Abbasi (20 tahun) menolak untuk bertarung dan lebih memilih untuk mundur.

Pada turnamen yang sama dan di semifinal, dalam kategori berat 81 kilogram, pemain Mesir Mohamed Abdel-Al menolak untuk berjabat tangan dengan rekannya dari Israel, Saji Muki, yang memenangkan medali emas di turnamen tersebut.

Pada tanggal 5 April 2021, judoka Aljazair Abdel Rahman Ben Emadi menolak menghadapi pegulat Israel Lee Cushman, dalam kategori di bawah 90 kilogram, untuk mendapatkan medali perunggu di Grand Prix Judo di Antalya, Turki.

Pada 23 Juli 2021, pegulat judo Aljazair Fethi Nourine mengumumkan pengunduran dirinya dari berpartisipasi dalam Olimpiade (Tokyo 2020), menolak untuk menghadapi pemain Israel Botbol Tahar dalam kompetisi 73 kilogram.

24 Juli 2021, Federasi Judo Internasional memutuskan untuk menskors Noreen dan pelatihnya, Ammar Benkhlef.

Hanya dua hari setelah Noreen mengundurkan diri, aksinya diikuti oleh pegulat Sudan Mohamed Abdur Rasul , yang mengumumkan pengunduran dirinya pada 26 Juli 2021, dari kompetisi judo Olimpiade untuk menghindari pertemuan Botbul Tahar dari Israel di babak ketiga.

 

(T.HN/S: Aljazeera.net)

leave a reply
Posting terakhir