Tokyo, SPNA – Atlet Aljazair, Fathi Nurin, Selasa (27/08/2019), memilih mundur dari kejuaraan Judo dunia di Jepang, karena dipertemukan dengan pemain Israel.
Atlet yang berlaga di kelas 73 kg itu keluar setelah dipertemukan dengan pemain Israel, Bolton Thahar.
Pada putaran pertama, Nurin sebenarnya telah berhasil menang atas lawannya dari Liechtenstein. Ini merupakan kali kedua baginya mundur dari kejuaraan yang sama karena tidak ingin melayani atlet yang berasal dari negara penjajah itu.
Secara prestasi, Nurin merupakan salah satu pegulat paling disegani, baik di negaranya Aljazari bahkan untuk ruang lingkup Afrika. Ia pernah mendapat medali emas Judo Afrika kelas 73 kg tahun 2018.
Penolakan serupa juga sering ditunjukkan oleh atlet-atlet Arab lainnya. Berlaga dengan pemain Israel berarti pengakuan atas keberadaan negara Yahudi.
Berbeda dengan pemain Mesir, Muhammad Abd Al-‘Al, yang memilih meladeni pemain Israel, Sagi Muki, di putaran semi final. Di akhir pertandingan yang berlangsung pada Rabu (28/08/2019), Abd Al-‘Al menolak bersalaman setelah dinyatakan kalah.
Penolakan tersebut memancing kemarahan Pemerintah Israel. Dalam sebuah pernyataan, Kedutaan Israel di Kairo menuliskan, “Olahraga seharusnya tidak dihubungkan dengan politik.” Komentar yang serupa juga dilontarkan juru bicara Benjamin Netanyahu, Ofir Gendelman.
Drama yang sama pernah terjadi pada tahun 2016. Pemain Mesir, Islam Syihabi yang ketika itu juga kalah dari pemain Israel di babak 32 besar, menolak memberi salam penghormatan di akhir pertandingan.
(T.HN/S: Mubasher Aljazeera)