Puluhan Pemukim Israel Serbu Kawasan Arkeologi Palestina di Sebastia

Situs-situs arkeologi di Tepi Barat sejak akhir 1980-an telah menjadi sasaran upaya pendudukan Israel dikuasai di bawah pemerintahan administrasi Israel. Sebastia sebenarnya telah diubah menjadi salah satu taman umum Israel.

BY Edited Sat,07 Aug 2021,02:21 PM

Nablus, SPNA - Puluhan pemukim Israel, pada Kamis (05/08/2021), menyerbu situs arkeologi di kota Sebastia, utara Nablus, Tepi Barat.

Walikota Sebastia, Mohamed Azem, mengatakan bahwa puluhan pemukim menyerbu situs arkeologi, di bawah pengawasan ketat pasukan pendudukan Israel yang menutup situs dan jalan menuju ke tempat tersebut bagi penduduk Palestina.

Kota Sebastia kerap menjadi sasaran serangan yang dilakukan pasukan pendudukan Israel dan penutupan situs arkeologi untuk mengamankan masuknya pemukim Yahudi yang melakukan ritual keagamaan, dengan klaim sepihak bahwa tempat tersebut adalah tanah Israel.

Pada Selasa sebelumnya pasukan pendudukan Israel menghentikan proses rehabilitasi pintu masuk ke kota Sebastia, utara Nablus, dan menahan kontraktor, pekerja, buldoser dan peralatan rehabilitasi di tempat tersebut.

Pendudukan Israel mengancam akan menghapus tiang bendera Palestina, yang tingginya 17 meter dan dipasang di “Halaman Al-Baydar”, sebuah area yang diklasifikasikan sebagai Distrik B, di tempat tersebut.

Kantor Administrasi Sipil pendudukan Israel sebelumnya menuntut Sebastia untuk menghilangkan tiang bendera Palestina di “Halaman Al-Baydar”.

Situs-situs arkeologi di Tepi Barat sejak akhir 1980-an telah menjadi sasaran upaya pendudukan Israel dikuasai di bawah pemerintahan administrasi Israel. Sebastia sebenarnya telah diubah menjadi salah satu taman umum Israel.

Selanjutnya, Sebastia dianggap sebagai bagian dari kawasan pemukiman Israel “Shaveh Shomron”, sehingga para pemukim Israel mulai membawa papan bertuliskan “Taman Publik Sebastia”.

Israel melakukan pembagian sejumlah kota Palestina menjadi daerah-daerah yang diklasifikasikan sebagai “Area C” dan “ Area B”, berdasarkan Perjanjian Oslo. Hal ini merupakan hambatan penting dalam pengembangan situs arkeologi Palestina, karena otoritas pendudukan Israel mencegah penduduk Palestina bekerja, merehabilitasi, dan melakukan upaya penggalian penelitian di kawasan yang diklasifikasikan sebagai “Area C”. Israel berusaha untuk menguasai tempat tersebut.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Pemukim Israel Serbu Situs Arkeologi Palestina di Sebastia

Kota Sebastia menjadi target serangan berulang kali yang dilakukan pasukan pendudukan Israel. Penutupan situs arkeologi berulang kali terjadi dengan maksud untuk mengamankan masuknya turis Yahudi yang melakukan ritual keagamaan, dengan mengklaim bahwa itu kawasan tersebut adalah tanah Israel.