Khatib Al-Aqsha: Serbuan Intelijen Amerika ke Al-Aqsha Berbahaya

Sheikh Sabri menganggap Amerika Serikat dan otoritas pendudukan Israel, bertanggung jawab penuh atas segala ketegangan yang mungkin terjadi di Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya di masa depan.

BY Edited Thu,12 Aug 2021,11:08 AM

Yerusalem, SPNA - Khatib Masjid Al-Aqsha, Syeikh Ikrima Sabri, pada Rabu (11/08/2021), memperingatkan bahaya dan konsekuensi dari delegasi intelijen AS yang menyerbu Masjid Al-Aqsha, di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel.

Syeikh Sabri mengatakan bahwa serbuan delegasi keamanan Amerika ke Al-Aqsha menunjukkan bahwa Amerika berpihak kepada otoritas pendudukan Israel dalam masalah Al-Aqsha.

“Kami telah mendengar berulang kali bahwa pejabat AS secara salah dan memfitnah menyebut Masjid Al-Aqsha sebagai Kuil (Yahudi), dan ini berarti bahwa mereka mendukung pendudukan Israel dalam melanjutkan pelanggarannya terhadap kompleks masjid dan kesuciannya,” ungkap Syeikh Sabri.

Khatib Al-Aqsa menekankan bahwa kunjungan ini membawa pesan berbahaya, yang membuat pendudukan dan para ekstremis Yahudi semakin berani terhadap Masjid Al-Aqsha dalam melaksanakan rencana Yahudisasi, serangan, dan pelanggaran lainnya terhadap kesucian kompleks suci Al-Aqsha.

Sheikh Sabri menganggap Amerika Serikat dan otoritas pendudukan Israel, bertanggung jawab penuh atas segala ketegangan yang mungkin terjadi di Masjid Al-Aqsha dan sekitarnya di masa depan.

Pada Selasa, satu hari sebelumnya, 13 intelijen Amerika menyerbu Masjid Al-Aqsha dalam penjagaan polisi pendudukan Israel, bertepatan dengan kebangkitan Tahun Baru Islam.

“Ini menegaskan bahwa pendudukan Israel itu terlalu tamak terhadap kompleks masjid, dan berusaha untuk memperluas kendali penuh, seperti yang disebut oleh sejumlah pejabat Israel,” kata Syeikh Sabri mengenai tingginya jumlah pemukim Israel yang menyerbu Masjid Al-Aqsha.

Ia menunjukkan bahwa pejabat pendudukan Israel tidak menghentikan serangan mereka terhadap Al-Aqsha sejak 2017, setelah berakhirnya masa pencopotan detektor logam gerbang elektronik. Pendudukan Israel berusaha memulihkan martabat mereka untuk memperluas kekuasaan Israel terhadap kompleks masjid.

Kelompok Perlawanan Islam Palestina, Hamas, mengutuk keras masuknya delegasi Amerika dalam kompleks Al-Aqsha, yang dilakukan dalam perlindungan pasukan pendudukan Israel.

“Perilaku tidak dapat diterima ini menegaskan pernyataan yang telah kami katakan berulang kali, bahwa kebijakan AS, yang sepenuhnya bias terhadap narasi pendudukan, adalah penyebab utama berlanjutnya aktivitas aneksasi Israel dan pelanggaran terhadap hak rakyat Palestina dan kompleks suci Al-Aqsha,” sebut Hamas.

Hamas menekankan bahwa kunjungan di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel ini merupakan bentuk pelanggaran nyata terhadap hukum dan resolusi internasional.

“Pengulangan kunjungan semacam itu akan menggoda pendudukan Israel untuk melakukan lebih banyak aksi kebodohan, meningkatkan ketegangan yang sudah ada, dan menuangkan minyak ke api yang membara, terutama di Yerusalem,” sebut Hamas, yang menyalahkan pemerintah AS atas semua dampak berbahayanya.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir