Biro Nasional: Israel Sedang Fokuskan Proyek Permukiman di Yerusalem

NBPRS menekankan bahwa Israel bertujuan untuk mengkonsolidasikan kontrol atas wilayah yang luas melalui penyebaran pos-pos permukiman dan barak tentara pendudukan Israel dan jaringan jalan yang memutuskan hubungan geografis antara wilayah Palestina.

BY 4adminEdited Mon,08 Nov 2021,12:53 PM

Yerusalem, SPNA - Biro Nasional Pertahanan Tanah dan Anti Permukiman (NBPRS) menyatakan, dalam sebuah laporan yang dikeluarkan pada Sabtu (06/11/2021), bahwa proyek-proyek permukiman besar di Yerusalem bermaksud untuk memindahkan keberadaan para pemukim Israel ke pusat kota.

Pemerintah pendudukan Israel terus memfokuskan kegiatan pemukimannya di kota Yerusalem tanpa memperlambat laju proyek ini di seluruh wilayah Tepi Barat.

NBPRS menekankan bahwa Israel bertujuan untuk mengkonsolidasikan kontrol atas wilayah yang luas melalui penyebaran pos-pos permukiman dan barak tentara pendudukan Israel dan jaringan jalan yang memutuskan hubungan geografis antara wilayah Palestina.

NBPRS menambahkan bahwa pemerintah pendudukan Israel mengambil keuntungan dari fakta bahwa sebagian besar penduduk Yerusalem tinggal di daerah yang diklasifikasikan sebagai “Zona B” menurut “Perjanjian Oslo”, yang hanya mewakili kurang dari 9 persen tanah provinsi, sementara sebagian besar wilayah Yerusalem diklasifikasikan sebagai area “C”.

NBPRS menunjukkan bahwa Yerusalem merupakan titik koneksi antara jalan bypass paling penting yang membelah Tepi Barat dari utara ke selatan, dan dari timur ke barat, seperti Jalan No. 60 dan Jalan No. 1.

Pada minggu lalu, Kotamadya Israel di Yerusalem mengumumkan persetujuan tiga rencana permukiman di Al-Tur, Wadi Al-Joz dan Umm Tuba, dengan meratifikasi “deposit pengembangan area kerja di Al-Tur”. Pihak Israel menyetujui pembangunan “kompleks komersial dan operasional di Umm Tuba” di atas area sekitar 66 dunum atau 6,6 hektare, serta “rencana pembangunan kompleks komersial di Wadi al-Joz” di reruntuhan kawasan industri.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa pemerintah pendudukan Israel bekerja lebih jauh di daerah Tepi Barat. Menurut gerakan Peace Now, dengan langkah-langkah permukiman besar dan terus bergulir, Israesl bekerja secara aktif untuk memperkuat permukiman dan memperdalam pendudukan di wilayah Palestina.

Di antara langkah-langkah tersebut adalah mempromosikan seperangkat rencana pembangunan di permukiman, termasuk rencana membangun 3.000 unit yang telah disetujui oleh Dewan Tertinggi Perencanaan Administrasi Sipil.

Otoritas pendudukan sedang berusaha membangun proyek permukiman baru di sebelah barat Salfit, yang menghubungkan permukiman di belakangnya, yang dimulai dengan pembangunan saluran pembuangan limbah yang melewati tanah kota Deir Istiya.

Pasukan pendudukan mengeluarkan keputusan minggu lalu untuk merebut 10 dunum atau 1 hektare tanah di kota Beit Dajan dan Beit Furik, sebelah timur Nablus.

Berdasarkan laporan NBPRS, walikota pendudukan Israel di Yerusalem, ekstrimis Moshe Leon, membuka alun-alun Yahudisasi di Jalan Al-Wad di Kota Tua setelah mengubah namanya dan melakukan Yahudisasi.

Pengadilan pendudukan Israel mengeluarkan keputusan pengusiran tujuh keluarga Palestina di Yerusalem dari rumah mereka di lingkungan barat Sheikh Jarrah dan buldoser pendudukan Israel menghancurkan enam toko milik penduduk Palestina di dekat pos pemeriksaan militer di kota Hizma.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Palestina Kutuk dan Sebut Proyek Taman Nasional Israel untuk Mencegah Solusi Dua Negara

“Proyek ini mengarah pada pemisahan kawasan utara dan tengah Tepi Barat dari seluruh kawasan selatan Tepi Barat, yang berarti secara permanen menutup pintu bagi setiap peluang untuk mencapai kedekatan geografis negara Palestina merdeka dengan ibu kotanya, Yerusalem Timur yang diduduki. Ini dapat merusak setiap kesempatan bagi solusi politik atas konflik berdasarkan prinsip solusi dua negara,” sebut Kementerian Luar Negeri Palestina.

Israel Kembali Dorong Proyek Permukiman Ilegal di Yerusalem

Biro menambahkan bahwa Israel saat ini tengah mempromosikan pembangunan 10.000 unit permukiman di daerah Yerusalem, khususnya di tanah bandara, yang telah dirampas oleh otoritas pendudukan Israel sejak 1967, dan berencana untuk membangun pemukiman di atas tanah tersebut yang telah diklasifikasikan oleh Israel sebagai “tanah negara”.