PM Palestina Gelar Pertemuan dengan Penasihat Energi Senior AS di Ramallah

PM Palestina Muhammad Shtayyeh berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan kerjasama yang dapat mendongkrak kekuatan energi Palestina.

BY 4adminEdited Wed,10 Nov 2021,02:22 PM

Ramallah, SPNA - Perdana Menteri Palestina, Muhammad Shtayyeh, Senin (08/11/2021), mengadakan pertemuan dengan pejabat senior di bidang energi Amerika Serikat (AS), Amos Hochstein, di kantornya di Ramallah, Tepi Barat.

PM 63 tahun tersebut menyampaikan banyak hal terkait kondisi dan tantangan energi di Palestina. Ia berharap pertemuan tersebut dapat menghasilkan kerjasama yang dapat mendongkrak kekuatan energi Palestina.

Dalam pertemuan tersebut, Perdana Menteri mengatakan bahwa sebagian besar tantangan energi Palestina saat ini ada pada penjajahan Israel.

Pemerintahnnya ke depan disebutkan akan melakukan gebrakan baru dengan mengandalkan energi berkelanjutan, demi memutuskan ketergantungan negara Al-Aqsa tersebut kepada Israel.

Shtayyeh mengatakan bahwa pekerjaan ke arah tersebut telah dimulai dengan menerapkan tren penggunaan energi berkelanjutan, dimana 500 sekolah Palestina saat ini telah menggunakan energi tenaga surya. Nantinya tempat-tempat umum di Palestina termasuk rumah ibadah juga akan dilengkapi dengan perangkat yang sama.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Otoritas Energi Palestina, Dhafer Melhem, Ketua Dewan Direksi Perusahaan Transmisi Listrik Palestina, Ziad Jewels, dan CEO Dewan Pengatur Sektor Listrik Palestina Hamdi Tahboub.

Akhir bulan lalu, media Palestina dan Israel melaporkan tunggangan utang Palestian kepada perusahaan listrik Israel. Israel disebutkan akan melakukan pemotongan arus andai pemerintah Palestina tidak segera melunasi hutang-hutangnya.

Dilansir dari Sputniknews, Israel akan memutus aliran listrik ke Ramallah, Bethlehem, dan desa-desa serta kota-kota di sekitar Yerusalem Timur, sampai hutang kepada Perusahaan Listrik Israel dan Perusahaan Listrik Yerusalem Timur, yang telah terakumulasi menjadi setengah miliar shekel (2,2 Triliun rupiah), diselesaikan.

(T.HN/S: Alquds)

leave a reply
Posting terakhir