Komite Yerusalem Peringatkan “Yahudisasi Ideologis” melalui Lembaga Sipil Israel

“Kami menganggap setiap seruan yang menargetkan moral dan nilai-nilai Palestina dan menurunkan komitmen mereka terhadap adat istiadat, tradisi, dan agama sebagai seruan yang konsisten dengan seruan ‘Yahudisasi’, yang berupaya untuk mengalihkan umat dan penduduk Yerusalem dari peran mereka dalam melindungi kota Yerusalem, rakyat, dan tempat-tempat sucinya,” sebut Nasser Al-Hadmi.

BY 4adminEdited Mon,15 Nov 2021,12:28 PM

Yerusalem, SPNA - Ketua Komite Anti-Yahudisasi Yerusalem, Nasser Al-Hadmi, pada Minggu (14/11/2021) memperingatkan terhadap upaya merusak pemikiran, nilai dan identitas penduduk Palestina melalui program “Yahudisasi” Yerusalem yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel melalui lembaga yang mengaku sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Al-Hadmi dalam sebuah pernyataan pers, menunjukkan bahwa LSM ini mengadakan pertemuan untuk menyebarkan ide-ide mereka yang mencurigakan dan merusak secara nasional, agama, dan moral.

Ia menekankan keluarga dan masyarakat Yerusalem untuk mengambil sikap yang jelas dan tegas untuk menolak keberadaan lembaga-lembaga ini, melakukan praktik, dan aktivitas yang mencurigakan.

Al-Hadmi menekankan bahwa lembaga-lembaga tersebut membawa ide-ide terselubung, termasuk agenda “Yahudisasi” dan mengandung hal yang dapat merusak moral penduduk, yang bertujuan untuk menghancurkan tatanan masyarakat Palestina, menjauhkan mereka dari nilai Islam, dan mengalihkan perannya dalam melindungi Yerusalem, rakyat, dan masjid-masjid suci Palestina.

Ia menunjuk mulai munculnya lembaga yang mengaku sebagai LSM yang menyerukan kebebasan seksual dan gender.

Ia menunjukkan upaya “Yahudisasi” dalam segala bentuknya adalah keadaan berbahaya yang saat ini dihadapi Kota Suci, tetapi “Yahudisasi intelektual” adalah hal yang paling berbahaya.

“Kami menganggap setiap seruan yang menargetkan moral dan nilai-nilai Palestina dan menurunkan komitmen mereka terhadap adat istiadat, tradisi, dan agama sebagai seruan yang konsisten dengan seruan ‘Yahudisasi’, yang berupaya untuk mengalihkan umat dan penduduk Yerusalem dari peran mereka dalam melindungi kota Yerusalem, rakyat, dan tempat-tempat sucinya,” sebut Nasser Al-Hadmi.

Otoritas pendudukan Israel berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan “Perang Yerusalem”, di mana mereka menganggap bahwa Ia belum mampu menyelesaikan isu Palestina di Yerusalem selama 53 tahun pendudukan Israel, agar pemerintah Israel dengan leluasa mengontrol dan memerintah di Yerusalem.

Pendudukan Israel berusahan melemahkan penduduk Yerusalem di berbagai bidang yang mereka hadapi di kota, bersamaan dengan keasyikan orang-orang Arab dengan masalah internal mereka sendiri.

Sejak menduduki Yerusalem pada tahun 1967, otoritas pendudukan Israel telah menghancurkan lebih dari 2.000 rumah penduduk Palestina di Yerusalem, dan juga menerapkan kebijakan rasis, agresif, dan sistematis terhadap penduduk Yerusalem.

Tekanan dan berbagai pelanggaran tersebut dilakukan untuk memperketat kontrol atas Yerusalem, Yahudisasi, dan menindak penduduk asli Yerusalem melalui serangkaian keputusan dan tindakan sewenang-wenang yang mempengaruhi seluruh aspek kehidupan sehari-hari penduduk Palestina di Yerusalem.

(T.FJ/S: Palinfo)d

leave a reply
Posting terakhir

Komite Islam-Kristen Peringatkan Dampak Serangan terhadap Situs Kristen

Komite mengindikasikan bahwa rencana tersebut bertepatan dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh asosiasi permukiman dengan dukungan pemerintah otoritas pendudukan Israel, kantor peradilan, dan keamanan yang bertujuan untuk merampas tanah dan bangunan Palestina di Sheikh Jarrah, Silwan, Bab Al-Khalil, Kota Tua, dan berbagai distrik lainnya di Yerusalem.