Sejak Dideportasi 15 Tahun Lalu, Syeikh Raed Salah, Salat di Al-Aqsha untuk Pertama Kalinya

“Benar, permasalahan deportasi memang menyakitkan, tetapi jika semua pasukan pendudukan (Israel) di seluruh dunia dikumpulkan, mereka tetap tidak akan mampu memutuskan ikatan hati kami dengan Masjid Al-Aqsha,” ujar Syeikh Raed Salah, di dalam Masjid Al-Qibli.

BY 4adminEdited Tue,08 Feb 2022,12:58 AM

Yerusalem, SPNA - Syeikh Raed Salah, Pimpinan Sayap Utara Gerakan Islam di Palestina, pada Minggu (06/02/2022), melakukan salat Maghrib di Masjid Al-Aqsha. Ini merupakan kali pertama sejak dirinya dideportasi dari Masjid Al-Aqsha sejak 15 tahun yang lalu.

Setelah sempat ditahan selama beberapa menit oleh polisi pendudukan Israel di depan Bab Al-Asbat, Syeikh Raed Salah berhasil tiba di komplek Masjid Al-Aqsha untuk melaksanakan salat.

Setelah Salah tiba di Masjid Al-Aqsha pada hari sore Minggu, Syeikh Raed segera melakukan shalat Maghrib. Ia disambut dengan begitu meriah di tengah kegembiraan yang luar biasa dan teriakan takbir.

“Benar, permasalahan deportasi memang menyakitkan, tetapi jika semua pasukan pendudukan (Israel) di seluruh dunia dikumpulkan, mereka tetap tidak akan mampu memutuskan ikatan hati kami dengan Masjid Al-Aqsha,” ujar Syeikh Raed Salah, di dalam Masjid Al-Qibli.

Selama 15 tahun terakhir, Salah tidak dapat memasuki Masjid Al-Aqsha, ia menghabiskan waktu di dalam penjara Israel, kemudian tahanan rumah, dan ia dikenakan hukuman larangan untuk memasuki Yerusalem.

Pengacara Khaled Zabarka, salah satu pendamping Syeikh Raed Salah, menyatakan dalam sebuah penyataan pers bahwa kunjungan tersebut sangat penting,

“Wajar bagi dirinya untuk melakukan kunjungan ini karena kerinduan yang sangat besar akan tempat perjalanan Nabi Saw. dan wajar jika ia menerima sambutan seperti barusan di dalam Masjid Al-Qibli di dalam kompeks Masjid Al-Aqsha,” kata Khaled Zabarka.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir