Kairo, SPNA - Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme, pada Kamis (17/02/2022) mengutuk serangan Israel dan upaya untuk menggusur penduduk Palestina dari rumah mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur yang diduduki.

“Selama beberapa hari terakhir, Observatorium Al-Azhar telah menindaklanjuti praktik provokatif yang terjadi di Sheikh Jarrah yang oleh pendudukan Zionis dan gerombolan pemukimnya, serta serangan terhadap penduduk Palestina yang diancam akan diusir dari kota mereka di Yerusalem yang diduduki,” sebut Observatorium Al-Azhar untuk Memerangi Ekstremisme.

Dalam pernyataannya, Observatorium Al-Azhar memperingatkan agar otoritas pendudukan Israel tidak meningkatkan eskalasi dan ketegangan di wilayah pendudukan yang dapat merusak peluang terwujudnya perdamaian.

Observatorium Al-Azhar menyerukan komunitas internasional dan organisasi hak asasi manusia internasional untuk melakukan tugas mereka terhadap perjuangan Palestina dan melindungi rakyat Palestina dari serangan entitas Zionis yang bertujuan mengubah identitas demografis Yerusalem yang diduduki.

Ketegangan terus meningkat di Sheikh Jarrah selama sepekan hari ini setelah ekstremis Israel, anggota Knesset, Itamar Ben-Gvir, membuka kantor provokatifnya di tanah keluarga Salem Palestina di sisi barat kawasan Sheikh Jarrah, di tengah serangan dan penangkapan puluhan keluarga dan aktivis solidaritas Palestina di kawasan tersebut.

Puluhan keluarga Palestina di Sheikh Jarrah masih menghadapi ancaman pembersihan etnis dan pengusiran paksa dari rumah mereka demi proyek permukiman ilegal Israel. Pemukim Israel terus melanjutkan serangan terhadap Sheikh Jarrah, di mana otoritas pendudukan Israel semakin memperketat tindakan sewenang-wenang terhadap penduduk Sheikh Jarrah.

(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)