Yerusalem, SPNA - Sebanyak 1243 pemukim Israel, sebagaimana dilansir Al-Qastal, pada Sabtu (19/02/2022), menyerbu Masjid Al-Aqsha di Yerusalem yang diduduki, selama sepekan terakhir.

Dalam laporan mingguannya, Jaringan berita Al-Qastal mendokumentasikan bahwa pihak polisi pendudukan dan pasukan khusus Israel mengizinkan 1.243 pemukim Yahudi untuk menyerbu Masjid Al-Aqsha, sejak Minggu lalu hingga Kamis (13-17 Februari).

Para pemukim Yahudi Israel juga melakukan doa dan ritual Talmud di bagian timur dekat Bab Al-Rahma, dan melakukan tur provokatif di kompleks Al-Aqsha.

Al-Qastal menunjukkan bahwa serangan ini dilakukan dari Gerbang Mughrabi yang sepenuhnya berada di bawah kendali polisi pendudukan Israel, dan bahkan Gerbang Al-Silsila, menyaksikan pelaksanaan doa dan nyanyian yang dilakukan pemukim Israel, yang secara nyata telah melanggar kesucian Masjid Al-Aqsha.

Pada saat pasukan pendudukan Israel mengamankan serbuan lebih dari seribu pemukim Yahudi, termasuk mahasiswa, perwira, tentara, dan pegawai pemerintah pendudukan Israel, mereka memberlakukan pembatasan pada jamaah muslim Palestina.

Selama sepekan ini sebanyak tiga pemuda Palestina ditangkap dari dalam kompleks Al-Aqsha dan di dekat pintu masuknya.

Pada Jumat lalu, pasukan pendudukan Israel bersenjata lengkap dan polisi menghalang-halangi masuknya jemaah muslim dari Tepi Barat ke Masjid Al-Aqsha, setelah mereka tiba di pintu masuknya.

Pasukan pendudukan Israel yang ditempatkan di pintu masuk juga membatasi banyak jemaah saat masuk, dengan menggeledah, dan menahan atau memeriksa identitas mereka.

Al-Qastal mendokumentasikan seorang pemukim Israel melakukan ritual Talmud provokatif yang dijaga oleh polisi pendudukan Israel, di Gerbang Al-Qattanin, pada saat yang sama para pemuda Palestina dilarang lewat untuk salat Jumat di Masjid Al-Aqsha.

(T.FJ/S: Palinfo)