Israel Surati Pembongkaran 3 Rumah Palestina di Betlehem

Sejumlah sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel, pada Minggu, menyerbu desa Al Walaja, dan menyerahkan surat pemberitahuan pembongkaran ke tiga rumah yang sedang dibangun. Masing-masing rumah tersebut memiliki luas sekitar 200 meter persegi, milik Nabil Khaled Hussein Hajajleh, Issam Khalifa, dan Ahmad Ibrahim Al-Araj.

BY 4adminEdited Mon,28 Feb 2022,01:41 PM

Betlehem, SPNA - Pasukan pendudukan Israel, pada Minggu (27/02/2022), memberitahukan pembongkaran tiga rumah Palestina, sebuah kandang domba, dan tembok penahan tanah di desa Al-Walaja, barat laut Betlehem.

Sejumlah sumber lokal melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel, pada Minggu, menyerbu desa Al Walaja, dan menyerahkan surat pemberitahuan pembongkaran ke tiga rumah yang sedang dibangun. Masing-masing rumah tersebut memiliki luas sekitar 200 meter persegi, milik Nabil Khaled Hussein Hajajleh, Issam Khalifa, dan Ahmad Ibrahim Al-Araj.

Pasukan pendudukan Israel juga memberikan surat pemberitahuan kepada Mustafa Odeh untuk menghancurkan kandang domba, dan memberikan surat pemberitahuan kepada Mahmoud Abu Ali pemberitahuan untuk menghancurkan tembok penahan tanah, dengan dalih terletak di daerah yang tergolong Zona C.

Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina menandatangani Perjanjian Oslo pada tahun 1993 dan 1995, Tepi Barat yang diduduki dibagi menjadi tiga wilayah: (A), (B) dan (C). Perjanjian Oslo mengarah pada pembentukan pemerintah sementara Palestina, Otoritas Palestina, yang diberi kekuasaan terbatas untuk memerintah di Zona A dan B di Tepi Barat yang diduduki.

Perjanjian Oslo mengarah pada dimulai pembicaraan damai di masa depan yang ditengahi oleh Amerika Serikat, dengan tujuan mencapai solusi dua negara. Pada kenyataannya, hasil dari Perjanjian Oslo membuat Israel mengontrol sepenuhnya ekonomi Palestina, serta mengontrol urusan sipil dan keamanan di Zona C, yang luasnya lebih dari 60 persen wilayah Tepi Barat.

Meskipun pendudukan Israel memberikan kendali sementara kepada pemerintah Palestina atas urusan administrasi dan keamanan internal di beberapa kawasan Tepi Barat, pendudukan Israel tetap mempertahankan kendali militer atas seluruh wilayah.

Betlehem berada di bawah kekuasaan Yordania selama Perang Arab-Israel pada 1948 dan kemudian direbut dan dirampas otoritas pendudukan Israel dalam Perang Enam Hari pada 1967. Sejak Perjanjian Oslo 1995, Betlehem dikelola oleh Otoritas Palestina.

Betlehem dihuni oleh mayoritas muslim. Namun, juga merupakan rumah bagi penganut Kristen Palestina. Kawasan Palestina di Tepi Barat, termasuk Betlehem menghadapi pelanggaran terus menerus yang dilakukan otoritas pendudukan Israel, dengan tujuan untuk mengambil alih tanah Palestina lebih luas.

(T.FJ/S: Palinfo, Palestina Today)

leave a reply
Posting terakhir

Israel Surati Pembongkaran 5 Ruang Pertanian Palestina di Salfit

Selama berbulan-bulan belakangan ini, kota Kafr ad-Dik menghadapi penargetan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh pasukan pendudukan dan pemukim Israel. Sasaran dan kejahatan yang dilakukan berupa pencabutan, pengrusakan, dan pencurian puluhan pohon zaitun petani Palestina.