Palestina Peringati Hari Bumi ke-46, Inilah Catatan Pelanggaran Israel Setahun Terakhir

341 warga Palestina meninggal dunia ditembak mati militer Israel. 8 ribu ditangkap. Pemerintah Israel ratifikasi izin pembangunan 12 ribu unit hunian ilegal. 1.058 bangunan milik warga Palestina dihancurkan. 2.050 bangunan lainnya disita. Pemukim Yahudi lakukan 1.600 kali penyerangan.

BY 4adminEdited Sat,02 Apr 2022,10:55 AM

Gaza, SPNA - Pada setiap tanggal 30 Maret, warga Palestina mengadakan sebuah acara peringatan yang mereka sebut sebagai Peringatan Hari Bumi. Peringatan ini ditujukan untuk mengabadikan dan menjaga semangat membela tanah air. Serta merupakan penghargaan bagi para syuhada yang gugur.

Asal usul hari bumi kembali ke tahun 1976, tepatnya pada tanggal 30 Maret, dimana sebuah bentrokan terjadi antara warga Palestina dan militer Israel. Bentrokan dipicu oleh penolakan warga atas kebijakan pemerintah Israel menganeksasi seluas 21 ribu km lahan milik warga di Galilee, Al-Mutsalats (sekarang mencakupi wilayah Jenin, Neblus dan Tulkarm) dan Nagev.

Pada momen peringatan Hari Bumi yang ke-46 tahun ini, Biro Pusat Statistik Palestina, mengumumkan akumulasi kejahatan Israel selama setahun terakhir.

Secara kasar, 341 warga Palestina meninggal dunia ditembak mati militer Israel, dan delapan ribu lainnya ditangkap. Pemerintah Israel juga meratifikasi izin pembangunan 12 ribu unit hunian ilegal, menghancurkan 1.058 bangunan milik warga Palestina serta menyita 2.050 bangunan lainnya. Pemukim Yahudi melakukan 1.600 penyerangan terhadap warga Palestina.

Berikut detail laporan yang keluarkan oleh badan statistik resmi Palestina tersebut:

Pencaplokan Tanah Palestina

Sejak berdiri sampai hari ini, Israel telah mencaplok 85% tanah Palestina. Dengan catatan, bahwa saat Mandat Inggris berlangsung (antara tahun 1920-1948), orang-orang Yahudi hanya menempati 1.682 km2 atau 6,2% saja dari keseluruhan wilayah Palestina.

Perjanjian Oslo II (tahun 1995) yang membagi wilayah Tepi Barat menjadi  tiga area; A,B dan C, juga dimanfaatkan Israel untuk memperkuat status mereka di atas tanah Palestina. Terutama di area C, yang secara keseluruhan tunduk di bawah kekuasaan Israel, baik terkait zonasi maupun keamanan.

Selain itu, sejak 1967, Israel telah merampok sekitar 353 ribu km2 tanah Palestina dan mengklasifikasikannya sebagai cagar alam, untuk kemudian dijadikan berada di bawah kontrol pemerintahan Yahudi.

Perluasan Permukiman Ilegal

Sampai akhir tahun 2020, terdapat 471 situs Israel yang menjamur di wilayah Tepi Barat Palestina. Situs tersebut terdiri dari permukiman illegal, kamp militer, kawasan industri dan tempat wisata.

Total pemukim Yahudi yang tinggal secara ilegal di kawasan tersebut (mereka sering disebut oleh media Palestina dengan istilah pemukim illegal), berjumlah 712.815 jiwa.

Dengan angka pertumbuhan Yahudi Israel sebesar 3,6% pertahun, ditambah Yahudi imigran Eropa yang rutin didatangkan dalam jumlah besar setiap tahunnya, jumlah pemukim Yahudi di Tepi Barat dari 2020 hingga hari ini tentu sudah mengalami peningkatan  besar.

Data menunjukkan bahwa 47% dari mereka tinggal di provinsi Al-Quds (Yerusalam), yang merupakan satu dari 11 provinsi Tepi Barat. Jika dibandingkan jumlah warga Palestina Tepi Barat dengan pemukim Ilegal Yahudi maka angka yang keluar adalah 100 banding 23. Sedangkan di Yerusalem, perbandingan bisa mencapai 100 banding 71.

Otoritas Israel Ratifikasi Pembangunan 12 Ribu Unit Hunian Baru

Tahun 2021 menjadi tahun dimana pembangunan permukiman ilegel baru atau perluasan, terlihat sangat mencolok dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Terdapat sebanyak 12 ribu hunian baru dibangun di Tepi Barat. Termasuk 9 ribu di antaranya di Yerusalem, dan sisanya di berbagai titik di provinsi Tepi Barat lainnya.

Serangan Membabi Buta Pemukim Ilegal

Pemukim ilegal selama tahun 2021 melakukan sebanyak 1.621 serangan terhadap warga dan properti mereka. Bertambah sebesar 49% dari tahun 2020. Serangan tersebut terjadi dalam berbagai bentuk. Seperti membabat dan membakar 19 ribu batang tanaman pertanian, 33 kasus tabrak lari, 76 penembakan, 30 penjarahan tanah, serta merusak lebih dari 450 mobil warga.

Yahudisasi Yerusalem

Bertujuan untuk menguasai seluruh Kota Yerusalem dan mengusir penduduk asli dari Kota yang diberkahi tersebut, Israel mengupayakan berbagai hal untuk mengubah warna Yerusalem yang Islami dan bernuansa Arab. Salah satu langkah terukur yang dilakukan untuk mewujudkan mimpi tersebut adalah dengan memperpadat permukiman ilegal.

Selain mengeluarkan izin untuk membangun 9 ribu hunian baru, Otoritas Israel di sisi lain juga menghancurkan 300 bangunan milik warga dengan alasan tidak memiliki izin mendirikan bangunan. Terdapat juga 200 bangunan lainnya yang telah dikeluarkan perintah penggusuran dalam waktu dekat.

Khusus di Distrik Syekh Jarrah dan Silwan, dua wilayah yang belakangan sering menjadi judul pemberitaan Palestina, Israel disebutkan telah menyiapkan strategi khusus untuk mengambil alih sebanyak 2.050 apartemen. Jika berhasil, nantinya Israel akan mendapatkan tambahan wilayah sebesar 2.500 km2.

Undang-Undang apartheid Israel juga memperbolehkan kepada warga Yahudi mengambil kembali properti yang mereka klaim kepemilikannya di Yerusalem Timur sebelum tahun 1948. Namun itu berlaku, jika yang memiliki bukti kepemilikannya adalah dari warga Palestina.

 

 

Menghancurkan 1.058 Bangunan Milik Warga

Otoritas Israel selama 2021 telah menghancurkan sebanyak 1.058 banguanan milik warga Palestina. Terdiri dari 353 rumah dan 705 bangunan lainnya. Sebagian warga diberikan dua pilihan sulit ketika proses penggusuran dilakukan. Antara menghancurkan rumah dengan tangan sendiri, atau dilakukan oleh pihak Israel, tetapi diwajibkan untuk membayar biaya penggusuran dan sewa alat berat.  

Penggusuran warga seperti disebutkan di atas sebagaian besarnya terjadi di Yerusalem (29 %). Diikuti Tubas dan  Al-Aghwar Asy-Syamaliah (20%), serta Hebron (15%). Selebihnya terjadi di sejumlah provinsi Tepi Barat lainnya.

Catatan Pelanggaran Hak Asasi Manusia

Jumlah warga Palestina yang meninggal sejak Nakabah tahun 1948 sampai hari ini, di dalam dan Luar Palestina, mencapai seratus ribu jiwa. Sedangkan hitungan dari Intifada Al-Aqsha (tahun 2000) sampai tahun 2021 berjumlah 11.320 jiwa.

Tahun 2014 bisa dikatakan sebagai tahun paling berdarah. Sebanyak 2.240 orang meninggal dunia di tangan Israel. Di antaranya 2.181 jiwa saat Israel melancarkan serangannya ke Gaza.

Sedangkan dalam setahun terakhir (tahun 2021), total warga yang meninggal berjumlah 341 jiwa. Di antaranya 87 anak-anak dan 48 perempuan. Adapun jumlah warga yang terluka terhitung sebanyak 12.500 orang.

Berpindah ke tahanan Palestina di penjara Israel, 4.400 warga saat ini berada di balik jeruji besi Israel. 160 anak-anak dan 33 perempuan. Data tersebut merupakan hitungan hingga akhir 2022.

Sedangkan kasus penangkapan dan tidak berakhir dengan hukuman penjara, mencapai angka 8000 kasus selama 2021.

Bukan hanya soal jumlah, militer Israel juga tidak membedakan usia dan jenis kelamin. Buktinya penangkapn oleh militer Israel juga diraskan oleh 1.300 anak-anak dan 184 perempuan Palestina.

Selain itu, dalam setahun terakhir, militer Israel juga menerbitkan 1.595 surat penangkapan administratif.

(T.HN/S: Palinfo.com)

leave a reply
Posting terakhir

Peringati “Hari Bumi’’ Ribuan warga Palestina banjiri perbatasan Gaza

Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam peringatan Hari Bumi mengatakan bahwa tanah air Palestina adalah milik bangsa Palestina bukan Yahudi. “Palestina adalah Negara merdeka yang beribukotakan Yerusalem. Cita-cita ini akan tercapai dan derita rakyat Palestina selama 100 tahun terakhir tidak akan sia-sia,” tegasnya.

Selama Setahun Terakhir, Israel Bunuh 60 Perempuan Palestina di Jalur Gaza

Menurut Al-Mezan, jumlah perempuan Palestina di Jalur Gaza yang telah kehilangan suami selama agresi Israel mencapai sebanyak 99 perempuan. Sementara itu, pasukan pendudukan Israel menghancurkan sebanyak 742 rumah milik perempuan Palestina. Pasukan pendudukan Israel juga menghancurkan 211.033 meter persegi lahan pertanian milik perempuan Palestina dengan jumlah anggota keluarga mereka berjumlah 329 selama periode tersebut.