Selama 6 Bulan, Israel Lakukan 50 Pelanggaran Terhadap Jurnalis Perempuan

Dalam dua kasus pembunuhan, Kementerian Informasi Palestina merujuk pada jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Aqleh, yang dibunuh pasukan pendudukan Israel pada 11 Mei, ketika meliput serangan tentara Israel ke kota Jenin. Kasus pembunuhan selanjutnya adalah pembunuhan jurnalis perempuan lokal, Ghufran Warasneh, yang dibunuh pasukan pendudukan Israel di utara Hebron.

BY 4adminEdited Sat,20 Aug 2022,01:45 PM

Ramallah, SPNA - Kementerian Informasi Palestina, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Kamis (18/08/2022), mengatakan bahwa pihaknya telah telah mencatat sebanyak 50 pelanggaran yang dilakukan pasukan pendudukan Israel terhadap jurnalis perempuan selama paruh pertama tahun 2022.

Kementerian Informasi Palestina menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukan pendudukan Israel menargetkan jurnalis sebagai kelompok “penjaga realistas dan kebenaran” di lapangan. Kementerian Informasi Palestina mencatat sebanyak 50 pelanggaran terhadap jurnalis perempuan sejak awal Januari hingga hingga pertengahan tahun 2022.

Kementerian Informasi Palestina mencatat bahwa di antara pelanggaran dan kejahatan tersebut adalah dua kasus pembunuhan, 15 aksi pemukulan, 15 penolakan liputan, dan dua kasus korban luka akibat tembakan peluru karet.

Dalam dua kasus pembunuhan, Kementerian Informasi Palestina merujuk pada jurnalis Al-Jazeera, Shireen Abu Aqleh, yang dibunuh pasukan pendudukan Israel pada 11 Mei, ketika meliput serangan tentara Israel ke kota Jenin. Kasus pembunuhan selanjutnya adalah pembunuhan jurnalis perempuan lokal, Ghufran Warasneh, yang dibunuh pasukan pendudukan Israel di utara Hebron.

Kementerian Informasi Palestina menyatakan bahwa serangan Israel tersebut telah mempengaruhi kinerja sebanyak 33 jurnalis perempuan, di mana kota Yerusalem merupakan dengan kota Palestina dengan pelanggaran terbanyak dengan 31 kasus pelanggaran.

Kementerian Informasi Palestina menunjukkan bahwa telah mencatat sebanyak 281 serangan dan kejahatan Israel yang dilakukan terhadap jurnalis perempuan sejak 2016 hingga pertengahan 2022.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir