Sebanyak 63 Serangan Terhadap Warga Palestina Terjadi.

BY Mahmoud Abu ShariaEdited Thu,23 Jul 2015,08:13 AM

Sebuah sumber Palestina melaporkan, telah terjadi peningkatan pelanggaran terhadap warga Palestina selama akhir April hingga Mei yang dilakukan oleh pemukim Israel , setidaknya telah tercatat 63 aksi kekerasan.

The Applied Research Institute( ARIJ ) di kota Betlehem menyatakan dalam keterangan persnya : " Mayoritas serangan ini terkonsentrasi di Yerusalem , yaitu 21 serangan , menyusul Hebron , dengan 14 serangan".

Lembaga yang fokus dalam bidang petanahan dan pemukiman ini menyatakan, kekerasan Yahudi tersebut selalu terjadi dibawah perlindungan dan pengawalan pasukan militer Israel dalam bentuk penyerangan tempat bersejarah, penistaan tempat suci agama, kekerasan terhadap warga Palestina dan aset mereka, mencabut pepohonan dan lain lain.

ARIJ mengkonfirmasi bahwa mayoritas serangan yang terjadi selama akhir April lalu adalah penyerbuan terhadap situs arkeologi dan penistaan tempat-tempat keagamaan , di mana 25 serangan terhadap tempat-tempat ini telah didokumentasikan . Sementara hampir 11 serangan fisik terjadi pada warga Palestina .

Dalam laporannya pula,  ARIJ  mengatakan bahwa sebuah lembaga bernama Komite Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten di kota Yerusalem, telah meratifikasi rencana untuk membangun 77 unit rumah di wilayah pemukiman " Kochav" ," Yaakov" dan " Pisgat Zeev " , Yerusalem Utara.

Lembaga tersebut juga menawarkan pembangunan 708 unit rumah di wilayah pemukiman "Gilo", sebelah Utara Bethlehem .

Laporan tersebut memperingatkan akan adanya beberapa skema perumahan masa depan, yang terungkap  saat kunjungan Menteri Perumahan dan Pembangunan Israel, Uri Ariel, ke permukiman Israel di wilayah Nablus , yang mengumumkan di hadapan pemukim Israel rencana pembukaan  Bukit Ebal Palestina .

Hal ini akan menyebabkan Israel mengendalikan wilayah perbukitan Palestina, dan menempatkan pemukiman ilegal disekitarnya, serta membuka pintu konfrontasi baru dengan Palestina di wilayah tersebut.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, juga memerintahkan untuk tidak mengevakuasi pos-pos Israel , seperti Mitzpe Kramam yang terletak di dekat pemukiman Israel Kochav Hashaar, yang memediasi provinsi Yerikho dan Ramallah , terlepas dari adanya isu bahwa pos tersebut sedang dalam proses evakuasi.

Di sisi lain , otoritas pendudukan Israel memberlakukan  hukum absentee property untuk menyita tanah dan bangunan milik warga Tepi Barat yang terletak di Yerusalem Timur, hal ini terjadi setelah penerbitan perintah akhir dari Mahkamah Agung Israel atas penerapan hukum ini pada tanah milik warga Palestina di Yerusalem Timur .

Sejak hukum ini diterapkan, ribuan hektar tanah dan beberapa rumah serta bangunan milik warga Palestina diambil alih,  dan menyebabkan mereka rentan terhadap penyitaan dan penjarahan yang dilakukan oleh Israel.

Pepohonan pun tak luput dari kejahatan pasukan pendudukan dan pemukim Israel, pencabutan pohon buah-buahan menjadi kebijakan yang sistematis Israel untuk menyiksa warga Palestina dan penghancuran sumber kehidupan mereka .

Selama bulan April 2015, pasukan pendudukan dan pemukim Israel tinggal di pemukiman ilegal yang tersebar di wilayah Tepi Barat, mereka menyembur ke wilayah Palestina dan penghancuran 809 pohon buah-buahan. Mereka telah menumbangkan 570 pohon di wilayah Salfit, 120 pohon di Bethlehem dan 155 di Hebron.

Menurut sebuah laporan , setelah satu setengah bulan berlalunya pemilihan Knesset Israel , dan penantian pengumuman pemerintahan baru yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu ( pemimpin partai Likud ), para mentri Israel berusaha memenangkan simpati pemukim Israel melalui ratifikasi skema pemukiman dengan memberikan pelayanan kepada pemukim, yang menuai kritik dunia internasioanl. Dan karenanya, maka pada bulan April 2015, sejumlah keputusan pemukiman Israel dan proyek-proyek yang menunggu persetujuan akhir dari otoritas pendudukan Israel dibekukan.

Wilayah Palestina telah mengalami beberapa kali konfrontasi dengan tentara pendudukan dan pemukim Israel. Dan menjadi wikayah yang dihancurkan dengan berbagai cara dan sarana.

Di Tepi Barat, tentara Israel menyerbu dan menggeledah puluhan rumah warga Palestina di daerah yang berbeda, mempertanyakan status kependudukan mereka,  memukuli mereka , dan menangkap puluhan pemuda Palestina .

Selain pembongkaran berbagai rumah dan fasilitas, tentara pendudukan juga mengeluarkan perintah militer .

Di temoat lain di Tepi Barat telah terlihat latihan militer Israel, dengan menggunakan peluru tajam sepanjang latihat tersebut. Beberapa daerah mengalami pembakaran puluhan hektar lahan pertanian, yang memberi dampak negatif terhadap kehidupan puluhan keluarga Palestina .

leave a reply
Posting terakhir