Respon Global Terhadap Operasi Badai Al-Aqsa

Dalam serangan terbesar negara pendudukan Israel sejak Perang Oktober 1973, reaksi beragam terhadap peristiwa itu pun bermunculan.

BY 4adminEdited Tue,10 Oct 2023,04:21 AM

Gaza, SPNA - Saat fajar menyingsing pada hari Sabtu (07/10/2023), kelompok pejuang yang berbasis di Gaza memulai Operasi Badai Al-Aqsa, dimulai dengan rentetan roket dan menyusup ke kota-kota di sekitar daerah kantong yang terkepung.

Dikatakan bahwa serangan mendadak itu merupakan respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki dan meningkatnya kekerasan terhadap pemukim Israel.

Sebagai pembalasan, pasukan pendudukan Israel melakukan serangan udara tanpa henti pada hari Sabtu dan Minggu, menewaskan lebih dari 500 warga Palestina dan menyebabkan kerusakan luas pada bangunan-bangunan tinggi di Jalur Gaza.

Dalam serangan terbesar negara pendudukan Israel sejak Perang Oktober 1973, reaksi beragam terhadap peristiwa itu pun bermunculan.

Di dunia Arab, reaksi terbagi antara negara-negara yang meminta kedua belah pihak menahan diri dan negara-negara yang menyerahkan tanggung jawab penuh pada Israel, dengan alasan perlakuan Israel terhadap warga Palestina dan sifat serangan balasan yang tidak pandang bulu terhadap bangunan tempat tinggal di Gaza.

Qatar dengan tegas meminta pertanggungjawaban Israel atas eskalasi militer yang sedang berlangsung antara kelompok perlawanan Palestina dan negara pendudukan. Kementerian Luar Negeri Qatar mengaitkan ketegangan ini dengan pelanggaran terus-menerus yang dilakukan Israel terhadap hak-hak warga Palestina, termasuk serangan berulang kali ke Masjid Al-Aqsa, yang dilindungi oleh pasukan Israel.

Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan Israel “bertanggung jawab penuh atas eskalasi yang sedang berlangsung karena pelanggaran terus-menerus terhadap hak-hak rakyat Palestina, termasuk serangan berulang kali ke Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan polisi Israel.”

Pernyataan tersebut menekankan “kebutuhan mendesak bagi komunitas internasional untuk memaksa Israel menghentikan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional, mematuhi resolusi legitimasi internasional, dan menghormati hak-hak historis rakyat Palestina.”

Irak pada hari Sabtu juga mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza setelah Hamas melancarkan serangan, dan mengatakan pihaknya selalu mendukung Palestina.

Irak juga mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza setelah serangan Hamas, dan menyatakan dukungannya yang teguh terhadap perjuangan Palestina. Para pejabat Irak menekankan bahwa tindakan rakyat Palestina adalah respons alami terhadap penindasan sistematis yang dilakukan otoritas pendudukan Zionis selama bertahun-tahun, yang secara konsisten mengabaikan resolusi internasional dan PBB.

Juru bicara pemerintah Bassim Al-Awadi meminta komunitas internasional untuk menghentikan ketidakadilan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina dan melakukan intervensi untuk memulihkan hak-hak rakyat Palestina.

Iran dan Suriah mengeluarkan pernyataan yang mendukung Operasi Badai Al-Aqsa melalui media berita pemerintah mereka. Menteri Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengucapkan selamat kepada rakyat Palestina, dan menggambarkan operasi tersebut sebagai babak baru perlawanan terhadap penjajah di wilayah pendudukan.

Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, menyerukan diakhirinya semua tindakan kekerasan namun mengidentifikasi akar konfliknya adalah pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Kementerian Luar Negeri Saudi menyerukan penghentian segera eskalasi antara Israel dan Palestina. “Kerajaan Arab Saudi terus memantau perkembangan situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya antara sejumlah faksi Palestina dan pasukan pendudukan Israel, yang mengakibatkan tingginya tingkat kekerasan di beberapa bidang di sana” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

Selain itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa perdamaian abadi di Timur Tengah hanya mungkin terjadi melalui penyelesaian konflik Palestina-Israel, termasuk pembentukan Negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Menambahkan bahwa ini “tidak dapat ditunda lagi”.

Turkiye, tambahnya, bertekad untuk meningkatkan upaya diplomatik guna tercapainya ketenangan dalam pertempuran antara pasukan Israel dan Palestina, namun menambahkan bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian regional.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menyatakan dukungan kuat terhadap hak pembelaan diri Israel selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Dia menekankan pendirian teguh AS di sisi Israel.

Pengacara hak asasi manusia Palestina-Amerika, Noura Erakat, menyoroti bahwa keterkejutan atas serangan terhadap Israel setelah blokade Gaza yang telah berlangsung lama mencerminkan harapan akan penderitaan warga Palestina yang tenang dan keterlibatan mereka dalam penindasan mereka.

Penerjemah Jason Shawa, yang berbasis di Gaza, menggambarkan serangan terhadap Israel sebagai respons terhadap pendudukan dan penindasan Israel selama beberapa dekade. Perspektif ini juga diamini oleh jurnalis Palestina dan warga Yerusalem, Mohammed El-Kurd, yang menekankan bahwa situasi saat ini di wilayah pendudukan Palestina adalah reaksi terhadap serangan militer Israel, pembunuhan warga Palestina, dan pengepungan berkepanjangan di Gaza.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir