Dalam 24 Jam, 300 Penduduk Palestina Meninggal, Mayoritas Anak-anak dan Perempuan

Jalur Gaza yang dihuni lebih dari dua juta penduduk Palestina, telah menyaksikan pemboman kejam Israel selama lebih dari seminggu, yang menargetkan bangunan-bangunan penduduk sipil, fasilitas umum, berbagai infrastruktur pemerintah dan swasta.

BY 4adminEdited Sun,15 Oct 2023,10:26 AM

Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Minggu dini hari (15/10/2023), mengumumkan bahwa selama 24 jam terakhir sebanyak 300 penduduk sipil Palestina meninggal dunia dan 800 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritasnya merupakan anak-anak dan perempuan.

Jumlah korban jiwa akibat pemboman terus menerus Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi lebih dari 2.500 orang dan lebih dari 9.500 orang mengalami luka-luka di Jalur Gaza.  Sementara itu, sebanyak 54 penduduk sipil Palestina meninggal dunia di Tepi Barat dan lebih dari 1.100 orang mengalami luka-luka dalam aksi protes melawan kejahatan pendudukan Israel.

Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada Sabtu (14/10), mengumumkan bahwa lebih dari 1.300 bangunan di Jalur Gaza dihancurkan oleh pemboman hebat yang dilancarkan oleh militer Israel.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pada Sabtu (14/10), juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan Israel yang memaksa lebih dari 2.000 pasien dari 22 rumah sakit di utara Gaza untuk pindah ke selatan Gaza, di mana fasilitas kesehatan sudah beroperasi pada kapasitas maksimum bagi pasien, sama saja dengan hukuman mati.

Jalur Gaza yang dihuni lebih dari dua juta penduduk Palestina, telah menyaksikan pemboman kejam Israel selama lebih dari seminggu, yang menargetkan bangunan-bangunan penduduk sipil, fasilitas umum, berbagai infrastruktur pemerintah dan swasta.

Penduduk Jalur Gaza juga menjadi target blokade di tengah minimnya makanan, air minum, dan obat-obatan, serta rumah sakit yang penuh sesak dengan korban luka-luka.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply