Sekjen PBB: Situasi di Gaza Berbahaya, Perang Ada Aturannya

Guterres menekankan bahwa perang pun ada aturannya dan hukum kemanusiaan internasional harus dihormati dan warga sipil harus dilindungi.

BY 4adminEdited Sat,14 Oct 2023,04:32 PM

Washington, SPNA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Jumat (13/10/2023), mengatakan bahwa situasi di Jalur Gaza telah memburuk ke tingkat berbahaya yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ia menekankan perlunya membuka koridor kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat di Jalur Gaza.

Guterres menambahkan bahwa ia terus melakukan kontak dengan para pemimpin di wilayah tersebut untuk fokus pada cara-cara meringankan penderitaan, dengan menekankan untuk melakukan pencegahan eskalasi berbahaya lebih lanjut di Tepi Barat dan selatan Lebanon.

Guterres menekankan bahwa perang pun ada aturannya dan hukum kemanusiaan internasional harus dihormati dan warga sipil harus dilindungi.

Antonio Guterres menambahkan bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza pada saat ini sedang berada di ambang kehancuran dan kamar mayat penuh sesak, ditambah dengan krisis air. Ia menyatakan bahwa bantuan kemanusiaan harus segera masuk ke seluruh wilayah Jalur Gaza agar mereka bisa segera mendapatkan bantuan, dengan mengirim bahan bakar, makanan, dan air kepada semua orang yang membutuhkannya.

Pernyataan Guterres ini disampaikan setelah masih berlanjutnya agresi Israel terhadap Jalur Gaza. Hingga saat ini sebanyak lebih 1.900 orang penduduk sipil Palestina di Gaza meninggal dunia. Israel mencegah masuknya makanan, air, dan listrik sejak Sabtu (07/10), setelah terjadinya operasi Badai Al-Aqsha yang dilancarkan kelompok perlawanan Palestina terhadap Israel.

PBB mendesak Israel untuk menghindari bencana kemanusiaan, setelah tentara Israel meminta lebih dari satu juta penduduk Palestina untuk meninggalkan daerah utara Jalur Gaza menuju ke daerah selatan Gaza.

Sejak Sabtu (07/10/2023), militer pendudukan Israel terus membom gedung-gedung penduduk sipil di Jalur Gaza, yang menyebabkan ribuan orang meninggal dunia dan terluka. Serangan udara Israel menghancurkan gedung, bangunan perumahan pendudukan, properti publik dan swasta, dan infrastruktur, yang menyebabkan arus pengungsian massal di dalam Jalur Gaza. Israel juga memutus aliran listrik, pasokan air, makanan, dan fasilitas dasar lainnya ke Jalur Gaza.

(T.FJ/S: Aljazeera)

leave a reply