Kondisi di Utara Gaza Sangat Buruk, Banyak Pasien Terancam Meninggal

Kementerian Kesehatan memperingatkan bahwa pasien dengan penyakit kronis atau luka parah dan perawatan intensif di wilayah kota Gaza dan utara Jalur Gaza berisiko meninggal, akibat kekurangan rumah sakit kekurangan bahan bakar untuk genset, ambulans, dan obat-obatan.

BY 4adminEdited Mon,26 Feb 2024,12:20 PM

Gaza, SPNA - Kementerian Kesehatan Palestina, pada Minggu malam (25/02/2024), mengatakan kondisi kesehatan di utara Jalur Gaza sudah sangat buruk dan tidak dapat dijelaskan.

Kementerian Kesehatan Palestina menjelaskan rumah sakit di Gaza dan wilayah utara tidak memiliki bahan bakar, Rumah Sakit Al Ahli Arab telah kehabisan bahan bakar selama lebih dari 10 hari, begitu juga dengan Rumah Sakit Internasional Al-Helou.

Kementerian Kesehatan Palestina menunjukkan bahwa lemari es untuk obat-obatan tidak memiliki listrik. Hal ini mengancam akan menghancurkan sejumlah besar obat-obatan sensitif. Sementara itu, puluhan ambulans, dan layanan medis tidak dapat berfungsi akibat kekurangan bahan bakar

Kementerian Kesehatan memperingatkan bahwa pasien dengan penyakit kronis atau luka parah dan perawatan intensif di wilayah kota Gaza dan utara Jalur Gaza berisiko meninggal, akibat kekurangan rumah sakit kekurangan bahan bakar untuk genset, ambulans, dan obat-obatan.

Berdasarkan data yang diterbitkan sebelumnya oleh Kementerian Kesehatan, terdapat sekitar 350.000 pasien kronis di Gaza, 60.000 wanita hamil, dan sekitar 700.000 anak-anak, yang mengalami komplikasi serius akibat kekurangan gizi, dehidrasi, dan kurangnya fasilitas kesehatan.

Pada 16 Februari, Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) mengumumkan bahwa antara 1 Januari dan 12 Februari, Israel menolak akses ke 51 persen misi di bidang kemanusiaan untuk memberikan bantuan dan melaksanakan misi kemanusiaan ke wilayah utara Jalur Gaza.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Sabtu (24/02), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah meningkat menjadi 29. 692 orang dan 69.879 lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir