Israel Waspada, “Operasi Perlawanan” Rakyat Palestina Semakin Meningkat!
Gaza-Artikel SP- Setelah sepi dari pemberitaan, aksi “bunuh diri” yang dilakukan oleh gerakan perlawanan rakyat Palestina, akhirnya sejak Idul Adha darah rakyat sipil Palestina kembali meningkat.
Pihak Israel mengira gerakan perlawanan rakyat Palestina sudah terhenti akhir-akhir ini setelah Israel menggelar aksi penagkapan massal dan perlawanan di tepi barat dan Dhaffah.
Namun analisa Israel sementara ini salah, dan yang terjadi adalah operasi penikaman, tembak menembak dan perlawanan terhadap Israel ternyata terus berjalan dan tidak mengenal kata lelah dan berhenti terutama di wilayah al-Quds dan Dhaffah.
Operasi perlawanan itu terus berlanjut, terbukti dalam sebuah operasi selama 48 jam, pejuang Palestina bisa melakukan operasi perlawanan sebanyak 6 kali meskipun pihak keamanan Israel menjaga keamanan di dalam kota sangat ketat. Dan akhirnya 8 pemuda Palestina gugur dalam operasi penikaman terhadap tentara Palestina.
Sehingga sejak oktober 2015 sampai sekarang lebih dari 245 pejuang Palestina gugur dalam operasi yang dilakukan sepanjang tahun ini. Bahkan dua pemuda Jordan juga menjadi sasaran timah panas Israel di wilayah pelataran masjid al-Aqsha.
“Operasi perlawanan individu” yang dilakukan oleh warga sipil Palestina ini akan terus meluas tidak hanya di Dhaffah, namun juga ke wilayah lain di tepi barat meskipun proses gencatan senjata masih berlangsung.
Seorang pengamat politik dan kebijakan Israel, Khalid amayiroh mengungkapkan bahwa 6 operasi perlawanan rakyat Palestina telah menhgancurkan strategi keamanan Israel terutama di Dhaffah. Karena operasi individu yang dilakukan warga Palestina tidak diketahui waktu dan rencananya sehingga menyulitkan pihak keamanan Israel.
Aksi perlawanan terhadap warga pemukim Yahudi dan tentara Israel ini akan terus berlanjut sampai kedepan. Karena mereka setiap hari melihat kebrutalan Israel atas rakyat Palestina.
Pasukan keamanan Israel akan memperkuat keamanan di seluruh kota untuk melawan aksi individu yang dilakukan warga Palestina. Meskipun demikian, israel tetap lemah dihadapan rakyat Palestina. Karena sebenarnya gerakan ini sangat rapi dan setiap saat mereka siap melawan aksi kebrutalan Israel.
Seperti yang diketahui, bahwa Dhaffah dan al-Quds merupakan wilayah yang memiliki intensitas tinggi perlawanan terhadap Israel. Dan begitu juga Israel, hampir setiap hari mereka menangkap dan menhgancurkan rumah-rumah warga sipil Palestina. Seakan dunia bungkam dan tuli atas apa yang terjadi terhadap rakyat Palestina.
Oleh karena itu, gencatan senjata yang ada saat ini bukan berarti rakyat Palestina diam akan tindakan kejahatan Israel, namun “operasi senyap” terus dilakukan oleh individu-individu warga Israel sampai Israel hengkang dari bumi Palestina.
