Tel Aviv-SP- Sebuah Lembaga HAM Israel membeberkan pegakuan prajurit Israel yang dirilis oleh radio Suara Yahudi pada hari Selasa (25/10). Pengakuan tersebut menyebutkan bahwa setiap prajurit Israel diberikan kebebasan penuh dari pimpinan Militer untuk menembak warga Palestina di Tepi Barat. Hal ini mengakibatkan tewasnya seorang warga Palestina dan empat lainnya mengalami luka berat. 

Operasi penembakan ini dilakukan di beberapa wilayah di Tepi Barat. Sebelumnya, dua warga sipil juga gugur dalam sebuah aksi penembakan prajurit Israel dan dua orang lainnya mengalami luka berat.

Sebenarnya, prajurit Israel ini dalam kondisi tidak diperbolehkan secara hukum Internasional menembak warga sipil yang tidak bersenjata. 

Data dari sebuah lembaga HAM internasional menyebutkan bahwa sebanyak 85% kematian warga sipil Palestina disebabkan oleh “aksi penembakan yang dilakukan secara sengaja oleh prajurit Israel dan melanggar hukum HAM.” Dan sampai hari ini, pihak Dewan Kehormatan Militer Israel tidak pernah memproses anggotanya yang jelas-jelas melanggar HAM dengan sengaja menembaki warga sipil Palestina.