Hari Internasional Melawan Blokade Israel Terhadap Jalur Gaza

BY Ihsan ZainuddinEdited Sun,23 Apr 2017,07:31 AM

 Hari  Internasional  Melawan  Blokade  Israel Terhadap Jalur Gaza

Jalur Gaza -SPNA- Tanggal 22 April dicetuskan sebagai “Hari Internasional Melawan Blokade Israel terhadap Jalur Gaza” oleh The Global Campaign to Break  the Siege on Gaza (Kampanye Global Melawan Blokade Israel Terhadap Gaza).  

Organisasi Palestina yang menamakan diri “Gerakan Nasional Melawan Blokade dan Renovasi Gaza” memperingatkan bahaya eskalasi krisis di Jalur Gaza akibat blokade Israel yang terus berlangsung lebih dari 11 tahun. Organisasi ini menegaskan bahwa Jalur Gaza akan memasuki fase kemerosotan secara total di semua level.

Salah seorang aktivis penentang blokade, Ehab El-Gasshin mengatakan, “Situasi kritis yang dialami Jalur Gaza membutuhkan langkah nasional yang bersifat strategis antara  seluruh lembaga dan faksi perlawanan di tubuh Palestina.” Dia menambahkan, perlunya penyatuan wacana, dan pemenuhan kebutuhan bagi rakyat Palestina khususnya mereka yang berada di Jalur Gaza.

El-Gasshin menghimbau negara-negara Arab untuk menopang daya tahan masyarakat Jalur Gaza di semua aspek kehidupan, dan mendukung pencabutan blokade Gaza, seraya menegaskan pentingnya agar masyarakat di Tepi Barat Palestina terus melakukan perlawanan (Intifadah) terhadap pendudukan Israel.

Hal senada dikatakan oleh aktivis lain, As’ad Jaudah, “Kita sedang memasuki fase yang cukup membahayakan. Kekalahan Jalur Gaza, sama saja dengan kekalahan perjuangan nasional.” Dia menambahkan, kampanye ini dilakukan untuk memberi tekanan terhadap seluruh pemegang kebijakan, dan mengikutsertakan Jalur Gaza dalam semua dimensi perjuangan.

Dalam sambutannya terkait dengan pengadilan yang bersifat ilegal, Umar Noval mengatakan, “Blokade  yang semakin diperketat, dan upaya untuk melemahkan rakyat Jalur Gaza, adalah tindakan kriminal yang tidak pantas. Dia menyeru kepada bangsa Arab dan dunia Islam untuk terus memberi bantuan baik secara material maupun moril, dan menyatukan visi misi terhadap masalah Palestina karena hakikatnya merupakan problematika teologis.”

Nova meminta Presiden Palestina, Mahmod Abbas untuk lebih tegas dalam menolak blokade Israel terhadap Jalur Gaza, dan merevisi kembali sejumlah kebijakannya terkait Jalur Gaza.

Senada dengan hal tersebut, Hany Tsawabtah dalam sambutannya terkait peran faksi perjuangan Palesitna menyatakan, “Upaya yang terus kita lakukan dalam rangka untuk melawan dengan sekuat tenaga. Kita tidak harus mengikuti segala bentuk perjanjian dengan musuh, dan kita tidak akan menyerahkan senjata kita.”

Hingga kini Israel memberlakukan blokade terhadap Jalur Gaza  sejak kemenangan faksi Hamas dalam pemilu parlemen tahun 2006.  Kebijakan ini juga berakibat pada penutupan jalur perlintasan darat, Rafah.

 

SPNA Gaza City 

Penulis:  Reham Abu Ajwa

Penerjemah:  Ihsan Zainuddin

leave a reply
Posting terakhir