Gaza, SPNA - Puluhan akademisi dan pemimpin dari berbagai faksi Pelastina, Rabu (28/11/2018), mengikuti sebuah konferensi yang diadakan oleh Universitas Islam di kota Gaza, dalam rangka memperingati hari solidaritas internasional terhadap warga Palestina.
Khalid Al-Batsyh, seorang pemimpin dari Organisasi Jihad Islami mengajak semua pihak untuk menjalankan poin perjanjian rekonsiliasi Palestina tahun 2011, serta menjauhi perpecahan.
Ia menyeru Presiden Palestina Mahmud Abbas untuk mengirimkan delegasinya dari Fatah ke Gaza demi melakukan pembicaraan perdamaian dengan faksi pergerakan rakyat lainnya yang ada di Gaza.
Selain itu, Al-Batsyh juga mengajak warga negara-negara Islam untuk tidak melakukan normalisasi hubungan dengan pemerintah Israel. Hal tersebut merupakan sebuah pengkhianatan terhadap warga Palestina.
Menurut Al-Batsyh, aksi menentang blokade Israel melalui demonstrasi Masirat Audah Kubra harus terus digalakkan. Demi memperjuangkan hak rakyat untuk kembali ke tanah yang dijajah Israel dan penghapusan blokade yang sudah berumur belasan tahun.
Rektor Universitas Islam Gaza, Nashir Farhat, dalam kalimat pembukaanya mengatakan, kita harus menempuh jalur ilmu untuk membebaskan Palestina dari jajahan Israel. Kita harus membangun keilmuan rakyat sehingga dapat lahir generasi yang akan terus memahami jati diri mereka sebagai warga Palestina.
(T.HN/S: Palinfo)
