Nablus, SPNA - Setelah menempuh perjalanan berbahaya, petani Palestina Ahmad Abu Hanneya akhirnya tiba di ladang zaitunnya di desa Yanun, Timur Nablus untuk memetik buah zaitun.
Menteri Pertanian Palestina secara resmi mengumumkan panen zaitun akan dimulai 10 Oktober mendatang selama beberapa minggu namun pasukan pendudukan Israel (IOF) dan warga Yahudi radikal berusaha mencegah petani untuk mencapai ladang mereka.
konfrontasi dengan pasukan dan penduduk Israel,’’ Sebut Abu Hanneya, seperti dilansir Pusat Informasi Palestina (PIC).
Serangan Berulang
Petani Palestina tersebut khawatir dihalang-halangi untuk mengakses ladang mereka yang terletak dekat dengan hunian Israel. Pemukim Israel setiap tahunnya juga mencuri buah zaitun bahkan membakar ladang.
Sementara itu Kepala Dewan Zaitun Palestina, Fares al-Jabi dalam wawancara dengan PIC memprediksi produksi zaitun tahun ini akan mencapai 17000 ton. Jumlah ini lebih kecil dair tahun 2006 yang mencapai 24000 ton.
Lembaga Bantuan Pertanian di Nablus sejak 10 tahun lalu telah merilis program berjudul ‘Kami Bersama Anda’’ guna mengajak warga Palestina untuk membantu petani dalam musim panen. Khalid Mansour menjelaskan bahwa program tersbeut bertujuan untuk membantu petani yang datang dari desa dan yang terkena dampak akibat dinding pemisah. ‘’Melalui program ini kami berpesan bahwa petani Palestina tidak sendiri. ‘’
Wilayah Tepi Barat memiliki 87 lahan pertanian yang berdekatan dengan tembok pemisah sementara luas ladang zaitun dekat tembok pemisah tersebut mencapai 150 KM persegi, seperti dilaporkan Menteri Pertanian Palestina. (T.RS/S:PIC)