Mantan pejabat AS: Netanyahu pernah berencana untuk deportasi sebagian warga Palestina di Tepi Barat ke Sinai Utara

Jalur Gaza, SPNA - Empat mantan pejabat AS melaporkan bahwa  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 2014 lalu, ....

BY 4adminEdited Sat,13 Jan 2018,09:36 AM

Jalur Gaza, SPNA - Empat mantan pejabat AS melaporkan bahwa  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu 2014 lalu, pernah  mengaukan gagasan  kontroversi kepada mantan Presiden Barack Obama  terkait pencaplokan wilayah Tepi Barat untuk pembangunan hunian ilegal, sebagai gantinya warga Palestina yang berada di wilayah tersebut di deportasi ke wilayah di Sinai utara, dekat Jalur Gaza, seperti dilaporkan surat kabar Israel Haarezt, Kamis (11/1/2018).

Menurut keterangan 4 pejabat AS tersebut, Netanyahu mengajukan gagasan itu kepada Obama pada musim gugur tahun 2014, beberapa bulan setelah gagalnya inisiatif perdamaian yang diprakarsai oleh Mantan Menlu AS,  John Kerry.

Netanyahu datang kepada Obama dan berkata:  ‘’Perundingan damai yang digagas oleh Kerry telah gagal sementara perang masih berkecamuk di Jalur Gaza karena itu saya (Netanyahu) ingin mengajukan anda sebuah ide yang lain untuk menyelesaikan situasi tersebut,’’ terang mantan pejabat AS yang tidak disebutkan namanya itu.  

Rencana yang diusulkan tersebut mengakui kedaulatan Palestina di Tepi Barat namun pada saat yang sama Israel juga berhak mencaplok sebagian besar wilayah tersebut membangunan permukiman Yahudi, sebagai gantinya Palestina berhak mengambil sebagian wilayah di Sinai Utara.

Netanyahu mengatakan kepada Obama dan Menlu AS John Kerry bahwa Presiden Mesir, Abdul Fattah al-Sisi, akan menyetujui rencana ini.  Namun melihat  respon negatif dari pihak Mesir maka Netanyahu mengatakan bahwa fakta ini tidak benar.

Semua pejabat AS saat itu menganggap rencana Netanyahu tersebut buang-buang waktu karena Palestina dipastikan tidak akan menyetujui langkah tersebut. ‘’Palestina tidak akan setuju untuk menukar lahan pertanian dekat kota mereka  di Tepi Barat dengan bukit-bukit pasir di Sinai.’’

Bulan lalu New York Times menerbitkan laporan bahwa, Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman juga mengajukan rencana serupa kepada Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan meminta Abbas untuk menyetujuinya.

Menurut pejabat AS tersebut, rencana yang disampaikan oleh Netanyahu kepada Obama sangat mirip dengan gagasan yang diajukan Israel baru-baru ini kepada pemerintah AS yang dipimpin oleh Donald Trump, namun Gedung Putih tidak membenarkan hal ini.

Meskipun demikian pernyataan tersebut tidak dibenarkan oleh sejumlah pejabat AS lainnya. Mereka menambahkan bahwa inisiatif Trump  akan sama-sama menguntungkan Israel dan Palestina.

(T.RS/S:RamallahNews)

leave a reply
Posting terakhir