New York, SPNA - Dewan Keamanan PBB dilaporkan gagal menyepakati pernyataan mengutuk penindasan yang dilakukan pasukan Israel terhadap warga Palestina dalam sidang darurat , menyusul peringatan hari ‘’Great March of Return’’.
Selain itu Sekjen PBB Antonio Guterres menyerukan agar dilakukan penyelidikan atas pembuhan warga Palestina tersebut, seperti dilansir Maannews, Sabtu (31/03/2018).
Sidang tersebut dilakukan atas perminataan Duta Besar Kuwait, Mansour Al-Utaibi yang mengatakan: “Negara kami mengutuk tindak kekerasan militer Israel yang menyebabkan kematian 16 warga Palestina serta melukai ribuan lainnya. Kami meminya agar Dewan untuk mengambil tindakan tegas menghentikan agresi Israel dan melindungi warga sipil Palestina. ‘’
Sejumlah media melaporkan bahwa DK PBB dalam sidang tertutup gagal mengambil keputusan mengutuk pelanggaran Israel akibat penolakan AS.
Sementara itu Kuwait menyerukan agara DK PBB mengadakan sidang terbuka untuk menyerukan Israel agar menghentikan tindakan brutal terhadap rakyat Palestina.
Delegasi Palesina untuk PBB, Riyad Mansour, menghubungi Dewan Keamanan PBB, Jumat (30/01/2018) agar memberikan perlindungan terhadap warga sipil dari penindasan tentara Israel.
Kantor berita resmi Palestina, Wafa News, melaporkan bahwa Presiden Palestina Mahmoud Abbas, telah menugaskan Mansour untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan mencari perlindungan internasional terhadap rakyat Palestina.
Sebelumnya, tentara Israel dilaporkan menembak demonstran Palestina di perbatasan Gaza-Israel dalam peringatan hari ke 42 ‘’Great March Of Return’’. Akibatnya 16 warga Palestina dilaporkan gugur sementara 1.416 lainnya luka-luka.
(T.RS/S:Maannews)