Tel Aviv, SPNA - Tiga ratus "serangan" layang-layang telah diterbangkan dari Gaza ke Israel selama satu setengah bulan terakhir, yang memicu terjadinya sekitar 100 kebakaran dan kerugian jutaan syikal bagi para pemukim Israel.
Sejak 13 April, warga Gaza telah mempersenjatai layang-layang, juga dikenal sebagai layang-layang "teror", dengan alat pembakar dan mengirimnya ke perbatasan. Sejauh ini belum ada yang terluka dalam kebakaran yang diakibatkan oleh layang-layang tersebut, tetapi sekitar 3.000 hektar gandum telah hancur bersama dengan kerusakan lain di lahan pertanian yang terletak dekat dengan Jalur Gaza.
Beberapa hari terakhir peluncuran layang-layang "teror" meningkat yang melintasi perbatasan selama akhir pekan.
Layang-layang tersebut dihiasi dengan simbol Nazi, bendera Palestina dan peringatan untuk Israel.
IDF harus mengeluarkan biaya untuk membeli ratusan drone yang dirancang untuk mencegat layang-layang tersebut.
Para petani Israel dari pemikim ilegal perbatasan Gaza membuat keputusan untuk mempercepat tanggal panen guna menghindari lebih banyak kerusakan pada gandum yang disebabkan oleh layang-layang.
“Kami frustrasi dengan situasi ini, ini telah menjadi teror nyata. Kami menghadapi fenomena ini setiap hari,” kata seorang petani kepada Ynet.
"Ketika terjadi kebakaran, kami tidak menunggu pasukan pemadam kebakaran dan menggunakan peralatan kami sendiri (untuk memadamkan api) jika tidak, gandum akan hancur seluruhnya dan seluruh ladang akan hilang," katanya.
(T.RA/S: Breitbart)