Tel Aviv, SPNA - Sejumlah media Israel mengungkapkan bahwa Lembaga Peradilan Israel melacak jaringan yang meretas data terenkripsi milik militer Israel, IDF dalam 3 tahun terakhir dimana data tersebut kemudian di jual ke pihak ke tiga.
Menurut laporan yang dilansir Rt Arabic, Senin (27/08/2018) Badan Keamanan Israel (ISA) menegaskan bahwa jaringan tersebut terdiri dari dua warga sipil dan seorang perwira Israel yang meretas sistem informasi yang terenkripsi dari Brigade Mitav, IDF.
Data yang dicuri tersebut merupakan ribuan daftar prajurit IDF yang lahir antara 1988 dan 1993.
File-file itu tersebut juga berisi rincian informasi terkait tentara, nomor telepon dan e-mail hingga gaji serta tugas mereka di IDF, bahkan mencakup jumlah anak-anak mereka.
Dua warga sipil Israel yang tidak disebutkan namanya tersebut bekerja sama dengan dua tentara IDF reguler,untuk meretas file khusus selama tiga tahun berturut-turut, khususnya file tahun 2011 hingga 2014.
Mereka lalu menjual file itu ke pihak ketiga yang belum diidentifikasi oleh Kementerian Kehakiman Israel.
Pembajakan tersebut terus terjadi secara rahasia dan berhasil melewati pengamatan IDF hingga akhirnya sebagian prajurit menerima pesan aneh di handphone mereka.
(T.RS/S:RtArabic)