Netanyahu tidak ingin warga Palestina menjadi warga negara Israel

Yerusalem, SPNA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, dirinya tidak ingin warga Palestina menjadi warga negara Israel....

BY 4adminEdited Mon,01 Oct 2018,11:37 AM

Yerusalem, SPNA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, dirinya tidak ingin warga Palestina menjadi warga negara Israel. Pernyataan ini terjadi beberapa hari setelah pidato pemimpin Palestina di Sidang Umum tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Saya tidak ingin mereka menjadi warga Israel atau subyek Israel," kata Netanyahu dalam wawancara dengan Radio Publik Nasional, yang dijadwalkan akan mengudara pada hari Senin.

Netanyahu menambahkan bahwa Palestina seharusnya tidak melihat lebih jauh dari prsatuan mereka yang berada di bawah. "Mereka akan memiliki hak-hak itu di wilayah mereka sendiri," katanya. "Dengan kata lain, mereka memiliki parlemen sendiri, mereka memiliki pemerintahan sendiri, mereka memiliki bendera sendiri, mereka memiliki lagu kebangsaan sendiri, mereka memiliki sistem pajak sendiri."

Dalam pidatonya di New York, di antara isu-isu yang dibahas, Netanyahu mengecam Otoritas Palestina dan pemimpinnya, Mahmoud Abbas.

"Presiden Abbas, Anda dengan bangga membayar para teroris Palestina yang membunuh orang-orang Yahudi," kata Netanyahu. “Bahkan, semakin banyak mereka bantai, semakin banyak Anda bayar. Seperti itulah dalam hukum mereka. Dan Anda mengutuk moralitas Israel? Anda menyebut Israel rasis? ”

“Ini bukan jalan menuju perdamaian. Ini bukan cara untuk mencapai perdamaian yang kita semua inginkan dan butuhkan dan yang Israel tetap berkomitmen padanya,” tambah perdana menteri. “Tubuh ini seharusnya tidak memuji kepala rezim yang membayar para teroris. AS harus mengutuk kebijakan tercela seperti itu."

(T.RA/S: JNS)

leave a reply
Posting terakhir

Stasiun TV Israel: 43% Warga Yahudi Ingin Netanyahu Angkat Kaki

Dikutip Maannews (01/12/2019), berdasarkan laporan Danny Weiss, analis politik Channel 13, 43% warga Israel menuntut agar Netanyahu mengundurkan diri. Ini menunjukkan bahwa publik Israel tidak menutup diri terhadap perkembangan situasi yang berlaku di Israel.