London, SPNA - Kebencian bermotif agama telah meningkat tajam hingga 40 persen di seluruh wilayah Inggris dan Wales, angka ini tercatat sebagai rekor tertinggi.
Statistik yang dirilis oleh Home Office menunjukkan bahwa lebih dari separuh serangan bermotif agama pada 2017-2018 diarahkan pada umat Islam dan berikutnya adalah orang-orang Yahudi.
Polisi mencatat total 94.098 pelanggaran kejahatan kebencian - lebih dari dua kali lipat dari jumlah lima tahun lalu - dan semua kategori mengalami peningkatan.
"Peningkatan ini diperkirakan sebagian besar didorong oleh peningkatan dalam pencatatan polisi, meskipun ada lonjakan dalam kejahatan kebencian menyusul peristiwa tertentu seperti referendum Uni Eropa dan serangan teroris pada 2017," kata dokumen Home Office.
Iman Atta OBE, direktur kelompok pemantau Islamofobia, Tell Mama, memperingatkan tentang potensi “dampak nyata pada kohesi sosial jangka panjang”.
"Kami melihat ini bertahun-tahun yang lalu," tambahnya. "Laju media sangat lambat terhadap akun anti-Muslim sejak 2012.”
Tiga perempat dari kejahatan kebencian dicatat termotivasi oleh ras, dengan jumlah pelanggaran meningkat 40 persen.
Sementara itu, 12 persen insiden lainnya dimotivasi oleh orientasi seksual, meningkat 27 persen, 9 persen oleh agama, naik 40 persen, 8 persen terhadap penyandang cacat, naik 30 persen, dan 2 persen transgender, yang naik 32 persen.
Keseluruhan kejahatan kebencian telah meningkat menjadi 84,7 persen, tetapi hanya sebagian kecil dari insiden yang dilaporkan - yaitu 12 persen - yang diakhiri dengan seseorang yang dituntut atau dipanggil ke pengadilan.
(T.RA/S: Independent)
