Amman, SPNA - Dewan Nasional Palestina menuntut pemerintah Inggris mengakui kemerdekaan Palestina dimana Yerusalem sebagai ibukotanya serta mendukung pemulangan pengungsi Palestina ke tanah air sesuai resolusi internasional.
Hal ini disampaikan Dewan Nasional Palestina bertepatan dengan peringatan 101 tahun Deklarasi Balfour yang menjadi dasar berdirinya Israel.
Dewan Nasional Palestina juga menuntut pemerintah Inggris bertanggung jawab atas langkah politik yang mereka buat dalam deklarasi Balfour.
“Pemerintah Inggris melalui Deklarasi Balfour telah melegalkan zionis merampas tanah Palestina dan menjadikannya negara Yahudi. Balfour juga membenarkan ketidakadilan, pembersihan etnis, agresi serta pelanggaran hukum terhadap bagsa Palestina,” ujar lembaga tersebut seperti dilansir Maannews, Jum’at (02/10/2018).
Dewan Nasional Palestina juga menegaskan tidak akan memafkan para pelaku kejahatan tersebut.
Sementara itu Gerakan Perlawanan Islam, Hamas menuntut Inggris meminta maaf kepada rakyat Palestina atas deklarasi Balfour serta menegaskan akan melakukan perlawanan terhadap Israel sampai Palestina memperoleh haknya.
Hal yang sama juga disampaikan Saeb Erakat. Sekretaris PLO tersebut menuntut Inggris harus memperbaiki kesalahan mereka serta meminta maaf kepada bangsa Palestina.
Erakat juga menuntut Inggris mengakui kemerdekaan Palestina serta menghentikan pelanggaran yang dilakukan Israel.
“Lebih dari 100 tahun lalu Israel menfasilitasi pembersihan etnis dan pelanggaran hukum di Palestina, ‘’ ujarnya.
Deklarasi Balfour adalah surat yang ditulis oleh Sekretaris Menteri Luar Negeri Inggris untuk Lord Walter Rothschild, petinggi gerakan zionis internasional, pada tanggal 2 November 1917.
Dalam surat tersebut Inggris menyatakan dukungan mereka terhadap pembangunan negara Yahudi di Palestina.
(T.RS/S:Maannews)