Tel Aviv, SPNA - Mantan Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, Jumat (28/12/2018), memulai aktivitas kampanye, persiapan pemilu Israel yang akan diadakan pada April mendatang. Dalam kampenyanya, Lieberman mengancam akan menerapkan kebijakan keras terhadap demonstran Gaza di perbatasan.
“Pilih saya, lihat apa yang akan saya lakukan di Gaza.” Ancam Lieberman.
Situs berita Israel memberitakan, hal pertama kali yang disampaikan Lieberman dalam kampanyenya adalah mengancam keberadaan demonstran Gaza.
Sejak masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Lieberman dikenal risih dengan aksi warga Gaza yang melakukan demonstrasi di perbatasan. Ia pernah mengeluarkan argumen bahwa keberadaan demonstaran di perbatasan lebih ia takutkan dari pada berdirinya negara Palestina itu sendiri.
Menurutnya keselamatan warga Israel perbatasan dari ancaman demonstran adaah prioritas.
Dalam orasinya, Lieberman mengatakan, “Hari ini (Jumat, 28/12) warga Gaza melakukan aksi unjuk rasa yang ke-40 kali di perbtasan. Sebuah balon pembakar juga kembali jatuh di permukiman warga Israel, pertanyaanya, apa yang dilakukan Netanyahu?”
Lieberman mengundurkan diri dari jabatannya karena tidak setuju dengan keputusan gencatan senjata yang diambil Netanyahu dengan pihak pejuang Palestina Gaza. Ia juga menentang keras izin yang diberikan Israel untuk penyaluran bantuan Qatar untuk warga Gaza. Ia mengatakan bantuan tersebut semakin memperkuat kekuatan Hamas.
Pengunduran diri Liberman berlangsung pada pertengahan bulan November lalu, pasca gencatan senjata antara Israel dan pejuang Palestina. Hal tersebut merupakan salah satu sebab berlangsungnya pemilu dini Israel. Pemerintah akhirnya kehilangan meyoritasnya di Knesset (Parlemen Israe) pasca keluarnya partai Yisrael Beiteinu yang dipimpin oleh Avigdor Lieberman.
Lieberman menambahkan bahwa partainya adalah satu-satunya pertai yang mampu mengubah kondisi perbatasan Israel-Gaza.
(T.HN/S: Ramallah)
