Protes di Jalur Gaza, 1 warga gugur dan 25 lainnya luka-luka di tangan pasukan Israel

Jalur Gaza, SPNA - Seorang wanita Palestina gugur dan 25 lainnya luka-luka dalam demonstrasi Great March of ....

BY 4adminEdited Sat,12 Jan 2019,10:06 AM

Jalur Gaza, SPNA - Seorang wanita Palestina gugur dan 25 lainnya luka-luka dalam demonstrasi Great March of Return ke 42 di Jalur Gaza, Jum’at (11/01/2019).

Berdasarkan keterangan Menteri Kesehatan Gaza, korban jiwa bernama bernama Amal Ahmad Mustafa Taramasi (54 tahun). Wanita yang berasal dari wilayah Syaikh Ridwan, kota Gaza tersebut gugur akibat ditembak pasukan Israel (IDF) di kamp pengungsi  Malaka.

Sementara 25 lainnya juga dilaporkan mengalami luka tembak dan gas air mata. Diantara korban adalah jurnalis dan paramedis, seperti dijelaskan juru bicara Menkes Gaza, Ashraf Qaddoura. 

Warga Gaza kembali menggelar demonstrasi Great March of Return ke 42 Jum’at (11/01/2018). Demonstrasi yang telah dimulai sejak 30 Maret tersebut bertujuan menuntut pemerintah Israel agar menghapus blokade terhadap Gaza.

Sekjen PBB awal 2018 lalu telah menegaskan bahwa Gaza yang memiliki populasi 2 Juta jiwa tersebut akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020.

Juru bicara Gerakan Hamas, Abdul Latif Qanou’  mengatakan: “Kami bersama seluruh warga Gaza menegaskan akan terus berjuang demi menghapus blokade dan memulangkan warga Palestina yang diusir paksa dari rumah mereka.”

Disaat yang sama IDF juga dilaporkan melancarkan serangan mortir ke lokasi pemantauan Hamas di Khan Younis dan dekat perbatasan timur Gaza.

Jalur Gaza adalah wilayah yang terisoliasi akibat blokade yang telah berlangsung selama lebih dari 12 tahun.

Di masa itu, Gaza hancur lebur akibat 3 perang besar tahun 2009, 2012 serta 2014 dan perang 48 jam November 2018 lalu. Akibatnya seluruh sektor kehidupan Gaza lumpuh total.

Situasi ini diperparah setelah Pemerintah AS bulan lalu menghentikan donasinya terhadap Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA yang merupakan tulang punggung sebagian besar rakyat Gaza.

Sekjen PBB, Antonio Guterres bahkan telah menegaskan bahwa Gaza yang memiliki populasi 2 Juta jiwa tersebut akan menjadi wilayah tak layak huni pada tahun 2020.

Hal ini membuat warga Gaza terpaksa menggelar aski masal “Great March of Return” demi menuntut pemerintah Israel agar serta memulangkan pengungsi Palestina ke tanah air serta menghapus blokade terhadap Gaza. Aksi yang dimulai 30 Maret 2018 tersebut tak berhenti hingga saat ini,

Sebanyak 200 demonstran dilaporkan merenggang nyawa di tangan pasukan IDF dimana sebagian korban jiwa merupakan jurnalis dan paramedis.

(T.RS)

AbdelHamid Akkila

leave a reply
Posting terakhir