Kematian perlahan pasien kanker Gaza

Selama dekade terakhir, Israel telah mengendalikan dan membatasi pengiriman obat-obatan ke Gaza, yang mengakibatkan minimnya perawatan yang bisa diperoleh para pengidap kanker di wilayah itu.

BY 4adminEdited Tue,26 Feb 2019,01:06 PM

Gaza, SPNA - Pengepungan Israel di Jalur Gaza sangat menyulitkan, bahkan bukan tidak mungkin, bagi pasien kanker untuk menerima perawatan yang layak. Selama dekade terakhir, Israel telah mengendalikan dan membatasi pengiriman obat-obatan ke Gaza. Kekurangan obat-obatan di rumah sakit di Gaza pun tak bisa dihindari.

Lembaga kesehatan PBB, WHO menyatakan, "Setelah didiagnosis menderita kanker, pasien di Gaza mungkin harus menunggu selama berbulan-bulan sebelum dapat menerima pengobatan."

"Mendapatkan izin untuk mengakses perawatan kesehatan yang diperlukan di luar (Gaza) dapat menjadi proses yang menegangkan dan tidak dapat diprediksi. Selain itu, banyak yang harus mejalaninya selama beberapa kali sebelum dapat keluar. Bahkan kemudian, beberapa pasien tidak pernah bisa mendapatkan izin yang mereka butuhkan untuk mengakses perawatan," tambah lembaga tersebut.

"Saya datang ke rumah sakit untuk menerima perawatan dan saya terkejut sebab tidak ada perawatan," Sabreen al-Najjar (40) menuturkan kepada The Electronic Intifada. Al-Najjar adalah salah satu dari banyak pasien kanker di Gaza yang ditolak oleh rumah sakit karena minimnya pasokan obat.

“Ini tidak bisa dipercaya. Mereka menghukum kami sampai mati. Kematian yang berlahan, ”tambahnya. Dengan ketersediaan obat yang tidak dapat diandalkan, banyak pasien mencoba mencari pengobatan di luar Gaza.

Israel menolak izin dari pasien banyak tersebut, yang diperlukan untuk meninggalkan wilayah kantong tersebut dan memperoleh perawatan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, atau di Israel. Pada tahun 2018, Israel menolak lebih dari 1.800 izin pasien untuk melewati pos pemeriksaan Erez guna perawatan kesehatan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia. Sedangkan pada tahun 2017, penolakan terjadi kepada sekitar 700 pasien.

(T.RA/S: Days of Palestine)

leave a reply
Posting terakhir

Gaza Alami Krisis Obat untuk Pasien Kanker

Setidaknya 50 hingga 60 persen pasien kanker di Gaza memerlukan perawatan mendesak di luar daerah kantong yang terkepung tersebut, termasuk radioterapi, kemoterapi dan pemindaian atom, yang tidak dapat dilakukan di Gaza.