Hormati korban serangan teroris di Christchurch, Komunitas Yahudi Selandia Baru liburkan ritual sabat

Komunitas Yahudi Selandia baru dilaporkan meliburkan ritual Sabat, hari ini, Sabtu (16/03/2019) di seluruh sinagog Yahudi Selandia Baru. Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap umat Islam yang gugur dalam aksi terorisme di kota Christchurch kemarin.

BY 4adminEdited Sat,16 Mar 2019,03:19 PM

Christchurch, SPNA - Komunitas Yahudi Selandia baru dilaporkan meliburkan ritual Sabat, hari ini, Sabtu (16/03/2019) di seluruh sinagog Yahudi Selandia Baru. Hal ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap umat Islam yang gugur dalam aksi terorisme di kota Christchurch kemarin.

 “Untuk pertama kali dalam sejarah, seluruh kegiatan sabat di Sinagog Yahudi di Selandia Baru ditutup pasca pembantaian terhadap umat Islam di kota Christchurh,’’ tulis Yitzhak Herzog, Twitter, seperti dikutip Times of Israel.

Herzog menambahkan bahwa Agensi Yahudi dan Dewan Yahudi Selandia Baru menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. “Kita bersatu dalam melawan kebencian, ekstremisme, dan rasisme, ‘’ ujarnya.

Kepala Agensi Yahudi tersebut juga menambahkan bahwa Dewan Yahudi Selandia Baru merasa sedih dan mengecam serangan tersebut. “Kami menawarkan bantuan dan solidaritas terhadap komunitas muslim serta mendukung perlawanan terhadap terorisme dan rasisme,” tambahnya.

Sebelumnya, Sejumlah orang bersenjata memasuki dan melepaskan tembakan di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/03/2019).

Berdasarkan keterangan Pemerintah setempat, serangan tersebut hingga saat ini telah menelan 51 korban jiwa dan melukai puluhan lainnya.

Perdana Menteri Selandia baru Jacinda Ardern dilaporkan juga mengunjungi Pusat Pengungsian Canterbury, kota Christchurch dengan memakai hijab serta menyampaikan belasungkawa dan cintanya kepada seluruh komunitas muslim.

Disaat yang sama Yayasan ‘’Givealittle’’ dilaporkan berhasil mengumpulkan donasi untuk korban yang mencapai 2.5 juta Dolar.

Sementara itu, Gerakan Perlawanan Islam, Hamas juga mengecam keras aksi terorisme tersebut. “Pembantaian di dua Masjid di Selandia Baru membuktikan bahwa terorisme tidak mengenal agama dan Negara. Terorisme adalah buah dari doktrin ujaran kebencian seperti yang dilakukan Pemerintah Amerika Serikat hari ini,’’ tulis Hamas seperti dikuti Palinfo.

 (T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir