Tel Aviv, SPNA - Mantan Kepala Staf Jenderal Israel, Benny Gantz mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu kehilangan akalnya karena menyampaikan pidato yang memecah belah.
Gantz juga mengatakan bahwa pidato kampanye Netanyahu membahayakan dan dapat menimbulkan perang saudara.
Pemimpin “Israel Resilience Party” tersebut juga pernah menuding bahwa Netanyahu terlibat dalam ‘’penghasutan’’ yang menyebabkan terbunuhnya Mantan Perdana Menteri Yitzhak Rabin pada tahun 1995.
“Setelah memimpin selama 13 tahun, Benyamin Netanyahu kehilangan akalnya. Sudah saatnya dia meninggalkan kursi Perdana Menteri, ‘’ ucapnya seperti dikutip Times of Israel, Rabu (03/04/2019).
“Jika terlalu lama memimpin, anda menjadi lebih ambisius dan kehilangan kesadaran untuk melayani sesama, ‘’ tambahnya.
Gantz juga berjanji akan mendorong perubahan hukum terkait masa jabatan Perdana Menteri tak lebih dari dua periode, atau selama 8 tahun.
“Netanyahu telah menjadi orang berbeda, setelah 13 tahun duduk di kursi empuk. Dia kehilangan sesuatu yang dia miliki sebelumnya. Alih-alih menciptakan kerukunan, Netanyah justru menciptakan perang saudara, ‘’ tutupnya.
(T.RS/S:Maannews)