Ramallah, SPNA - Departemen Hubungan Internasional Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dalam laporan berjudul “Rakyat Palestina dibawah pendudukan Israel” mengatakan bahwa 29 warga Palestina gugur di tangan pasukan zionis dan 312 terluka parah pada bulan Mei 2019.
Dilansir Maannews, Senin (10/05/2019), 27 warga Palestina dari Jalur Gaza gugur akibat serangan udara Israel dalam agresi terakhir awal Mei lalu. Empat diantaranya adalah wanita, dua wanita hamil dan empat anak-anak.
Sementara itu, dua warga lainnya dilaporkan gugur di Tepi Barat yang diduduki. Mereka dibunuh dengan darah dingin oleh pasukan Israel karena dituding berencana menikam prajurit.
312 warga juga dilaporkan luka-luka akibat tindak kekerasan yang terjadi di Jalur Gaza dan Tepi Barat dalam pembubaran demonstrasi.
Lebih dari 370 ditangkap
PLO menambahkan, Israel menangkap 370 warga Palestina pada bulan Mei. 4 adalah anak-anak, 4 wanita dan seorang penyandang cacat. Israel juga mendeportasi 16 warga dari Masjid Al-Aqsa dan kota Yerusalem. Belasan warga ditetapkan menjadi tahanan rumah, diantara mereka adalah pengurus Masjid Al-Aqsa.
Pembangunan 805 hunian ilegal
Selain itu, Israel juga dilaporkan berencana membangun 805 unit rumah di kota Yerusalem yang diduduki, 460 diantaranya di permukiman Pisgat Ze'ev dan 345 unit di pemukiman Ramot.
Penghancuran rumah warga dan lahan pertanian
800 unit rumah dan bangunan warga Palestina menjadi target dalam agresi Israel terakhir di Jalur Gaza. 100 bangunan hancur total dan 700 lainnya rusak berat, 13 adalah sekolah yang tersebar di seluruh wilayah Jalur Gaza.
Selain itu 25 pohon zaitun dari desa Burqa dicabut penduduk Yahudi ekstremis. Mereka juga merusak lahan pertanian warga di Khirbet Yanun, sebelah timur Aqraba, Provinsi Nablus. Pasukan pendudukan Israel juga dilaporkan merusak saluran air ke Beit Dajan.
Pelanggaran terhadap pers
Berdasarkan keterangan PLO, pesawat tempur Israel membumiratakan sekretariat kantor berita Anadolu Agency dan Pusat Studi Abdullah al-Hourani, Kantor Informasi Tahanan serta Pusat Pelatihan Media “Hala-Palestine” di Kota Gaza.
Journalist Support Committe (JSC) sebelumya telah melaporkan bahwa IDF melakukan 56 pelanggaran hukum terhadap pers dalam bulan Mei tahun 2019.
Lembaga yang berbasis di Jenewa tersebut melaporkan bahwa 10 jurnalis dan reporter Palestina luka-luka saat melaksanakan tugas mereka. Sebagian dari mereka ditembak dengan peluru tajam, peluru karet dan gas air mata. 5 orang kru cedera saat meliput aksi Great March of Return di Jalur Gaza.
IDF juga menangkap 12 jurnalis bahkan menggunakan sebagian dari mereka sebagai perisai manusia saat membubarkan demonstrasi di desa Kafr Qaddum di Qalqiliya, Tepi Barat yang diduduki.
Selain itu, IDF juga menyerbu 2 meseum Islam serta kediaman seorang reporter bernama Nawaf Al-Amer. 8 kendaraan dan sejumlah ponsel wartawan disita.
(T.RS/S:Maannews)